TKN Prabowo-Gibran Utak-atik APBN Demi Program Makan Siang Gratis

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Pendukung Prabowo-Gibran menangis saat mendengarkan pidato dari calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan usai sejumlah lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51-60 persen.
17/2/2024, 11.35 WIB

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyampaikan bahwa sebagian sumber pendanaan program distribusi awal makan siang dan susu gratis akan mengambil porsi jatah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Selain itu, TKN sudah menemukan beragam pendanaan alternatif untuk memastikan program makan siang dan susu gratis segera berjalan setelah Prabowo-Gibran dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyampaikan sumber pendanaan alternatif tersebut berasal dari putusan sejumlah kasus yang menjadi hak negara sejumlah Rp 90 triliun.

Selain itu, TKN juga sudah menghitung ada potensi pendanaan sebesar Rp 116,4 trilun dari perubahan satu peraturan tertentu. "Ini hitungan pertengahan tahun 2023. Sekarang kemungkinan lebih besar," ujar Drajad saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (16/2).

Selain mengambil porsi jatah APBN dan dua pendanaan lainnya, Drajad mengatakan, pihaknya telah menemukan tiga sumber pendanaan alternatif lain yang potensi angkanya lebih besar.

"Tapi belum bisa diungkapkan dulu," ujarnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menguraikan bahwa program makan siang dan susu gratis kepada 82,9 juta orang akan berjalan secara bertahap sampai 2029. Dia mengatakan, tim transisi pemerintahan Prabowo-Gibran akan berupaya untuk memasukkan sebagian porsi sumber dana makan siang dan susu gratis.

"APBN 2025 itu kan masih pemerintahannya Pak Jokowi. Jadi idealnya ada pembahasan bersama supaya pos-nya bisa masuk. Mulai APBN 2025, bertahap hingga cakupan 100% kepada 82,9 juta orang pada tahun 2029," kata Drajad.

Drajad mengatakan, TKN sudah merumuskan sumber pendanaan dan kebutuhan anggaran yang mencapai Rp 400-450 triliun hingga 2029. Namun, TKN belum membuat target sasaran penerima secara spesifik ihwal wilayah prioritas yang akan menjadi target penerima awal.

Meski demikian, wilayah prioritas program makan siang dan susu gratis akan dimulai dari daerah yang memiliki tingkat angka stunting tertinggi. "Tergantung juga nanti yang paling butuh dan yang paling siap," ujarnya.

Dia mengatakan, perencanaan tersebut baru akan dibahas setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi merilis rekapitulasi hasil suara pemilu 2024 pada 20 Maret 2024.

"Setelah pengumuman resmi KPU sampai waktu pelantikan pasti akan ada persiapan kebijakan tersebut," kata Drajat.

Adapun program makan siang dan susu gratis akan menyasar kepada siswa prasekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Tujuannya untuk menekan dampak stunting atau tengkes.

Kebijakan ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Dengan rincian 30 juta anak pra-SD, 24 juta murid SD, 9,8 juta murid SMP dan 10,2 juta murid SMA.

Selain itu, program makan siang gratis di sekolah juga menyasar kepada 4,3 juta santri dan 4,4 juta ibu hamil.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu