Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan beragam pertimbangan menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi Menteri Agararia dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Jokowi mengatakan AHY punya banyak modal untuk menjabat sebagai Menteri ATR/BPN. Dia menyebut latar belakang AHY di kancah militer relevan dengan visi pemerintah untuk menghilangkan praktik mafia tanah.
Jokowi juga menyinggung riwayat pendidikan putra sulung Presiden RI ke-6 tersebut. AHY telah menamatkan beragam pendidikan tinggi formal di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Universitas Harvard dan Universitas Webster Amerika Serikat.
"Ini urusan manajemen, saya kira beliau akan sangat siap," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (21/2)
Dia mengaku telah memberikan beragam instruksi khusus kepada AHY usai dilantik sebagai Menteri ATR/BPN. Salah satunya melanjutkan sertifikasi tanah secara elektronik untuk mengurangi segala risiko kehilangan dan kerusakan, serta memudahkan pengelolaan data.
"Sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta AHY untuk memasifkan penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) perdagangan karbon alias carbon trading. Presiden juga menyodorkan amanat untuk segera menyelesaikan 120 juta bidang tanah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Ini harus segera bisa kita selesaikan," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang kini mendapatkan tugas untuk memimpin Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Pelantikan keduanya dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (21/2).