Stanford akan Dirikan Pusat Riset di IKN, Belum Bangun Kampus

Foto: Dokumentasi Waskita Karya
Proyek IKN yang dikerjakan oleh Waskita Karya
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati
13/3/2024, 14.28 WIB

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, memaparkan kabar baru Stanford University, Amerika, yang berencana membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Bambang bilang, pembangunan ini akan dimulai dengan pusat riset terlebih dahulu.

“Intinya kita ingin membangun pusat riset dulu, karena kalau kita membangun universitas itu kan butuh banyak hal ya,” kata Bambang pada wartawan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/3).

Ia menjelaskan proses perundingan dengan Stanford University sudah berlangsung lama. September 2023 lalu, dekan universitas asal negara Paman Sam itu datang ke Indonesia memberi surat keinginan membangun.

Kemudian, Otorita IKN menandatangani nota kesepahaman atau MoU pada November 2023 lalu. Ini juga bersamaan dengan Presiden jokowi yang memberi kuliah umum di kampus tersebut.

Adapun dalam nota inilah disebut komitmen Stanford dan para alumninya membangun pusat riset. Riset yang akan dilakukan antara lain terkait pengelolaan air, sustainable urban development, dan robotic.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan tidak hanya riset yang bekerjasama dengan alumni Stanford. Pembangunan gedung juga akan dibantu pihak tersebut.

“Kita mulai dengan riset, untuk riset ini kita bekerjasama dengan alumni stanford. Insya Allah yang membangun fisik gedungnya itu alumni Stanford. kemudian knowledge, riset, akan dimulai segera setelah gedungnya jadi,” ujar Bambang.

Sebelumnya, Bambang menyebut pembangunan Stanford University di IKN bakal dimulai pada Mei 2024 mendatang. "Kita juga bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University, mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dikutip dari Antara, Jumat (8/3).

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof. Mohammed Ali Berawi telah mencatat terdapat 7-8 kampus internasional seperti Universitas Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda, kemudian dari Finlandia terdapat beberapa kampus yang siap masuk ke IKN.

"Karena kita menyiapkan planning dari berbagai macam dan standarnya internasional, maka banyak sekali organisasi yang ingin agar IKN menjadi living lab," kata Bambang.

Reporter: Amelia Yesidora