Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjelaskan mundurnya Ratu Ngadu Bonu Wulla bukanlah dipaksa partai. Ratu Wulla adalah caleg DPR NasDem dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur atau NTT II dengan perolehan suara terbanyak.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan Ratu Wulla memperoleh tugas khusus dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Hermawi bilang, Ratu Wulla sudah lebih dulu menemui Surya Paloh untuk memberi surat pengunduran diri.
“Beliau (Ratu Wulla) datang didampingi suaminya membawa surat pengunduran diri. Lalu suratnya saya yang terima. Lalu masuk ke dalam bertemu bapak (Surya Paloh). Setelah keluar, dia bilang saya dapat tugas khusus dari ketum. Jadi mengundurkan diri dulu baru ketemu,” kata Hermawi pada wartawan di NasDem Tower, Jumat (15/3)
Dia juga menjelaskan karena Ratu Wulla adalah caleg dari NasDem, maka partai harus membuat surat pengantar pada KPU. Tidak hanya pengantar surat dari partai, Ratu Wulla juga harus menulis surat kepada KPU. Kendati demikian, Hermawi mengaku tidak sempat membaca isi surat itu karena sifatnya pribadi. Jadi, Hermawi tidak tahu apa penyebab mundurnya Ratu Wulla.
“Itu ditulis atas kemauan sendiri, dengan penuh kesadaran, dan segala macam. Saya hafal kalimat itu. Tapi kalau ingin tahu lebih detail, suratnya di KPU, kami tidak ada file-nya. Jangan tanya ke saya,” katanya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi mundurnya Ratu Wulla sebagai caleg karena ia bakal dijagokan maju ke Pilgub NTT. Atas hal itu maka Pangi berpendapat, kader Nasdem lain yakni Victor Bungtilo Laiskodat bakal mengisi kursi di Senayan. Victor sendiri adalah Gubernur NTT periode 2018–2023 yang mendapat perolehan suara di bawah Ratu Wulla.
Menanggapi prediksi tersebut, Hermawi menjawab kurang mengetahui secara detail. “Tugas khususnya apa, saya juga tidak tahu. Tugas khusus itu biasanya personal,” katanya.