Kementerian Sosial atau Kemensos telah memberikan total bantuan senilai Rp 3,088 miliar bagi korban bencana banjir di Kota Semarang yang dikirimkan dari beberapa Sentra Terpadu, Sentra, BBPPKS dan gudang pusat Bekasi.
Sampai saat ini, Kementerian Sosial dengan berbagai pihak masih terus memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kementerian Sosial dalam membantu korban melewati masa sulit setelah bencana.
Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya karena mendapatkan kasur dan selimut dari pihak Kemensos.
“Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar, sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan untuk membuat tidur lebih nyaman,” kata Etty dikutip dari Antara, Sabtu (16/3).
Bangun Dapur Umum
Selain uang, Kemensos juga membangunkan dapur umum bagi korban banjir di kota Semarang. Kali ini Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos bekerja dengan berbagai pihak untuk membangun dapur umum.
Di antaranya Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Antasena Magelang, Sentra Margo Laras Pati dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico didampingi Plt. Direktur PSKBA, M. Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Iyan Kusmadiana meninjau langsung kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, serta posko bantuan Kemensos pada Jumat (15/3).
“Kita membuat dapur umum di beberapa titik, sudah ada empat dapur umum yang kita dirikan. Namun ada beberapa dapur umum yang dibuat secara mandiri oleh warga yang juga kita akan bantu pasok kebutuhannya,” kata Robben.
Ia bersama tim juga berkeliling untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat yang berada di pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Universitas Semarang.
"Tadi sampai jam tiga pagi kita keliling di beberapa tempat, Alhamdulillah, kita sudah supply berupa kasur dan selimut. Harapannya warga bisa beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian,” ujarnya.
Hujan Mengguyur Semarang Sejak Rabu
Sebelumnya, Kota Semarang dilanda banjir setelah hujan deras yang disertai petir dan angin kencang mengguyur sejak Rabu (13/3).
Berdasarkan data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 pukul 11.00, banjir telah menimbulkan dampak bagi 169.991 warga kota Semarang. Meluapnya air dari daerah Ungaran dan sekitarnya juga membuat Banjir Kanal Timur (BKT) tidak mampu menahan debit air sehingga turut memperparah situasi.
Kondisi banjir yang parah membuat beberapa masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman seperti masjid, kantor kelurahan dan Gedung Serbaguna Universitas Semarang.