Startup Mobil Listrik Vietnam Tawarkan Sewa Baterai di Indonesia
Startup mobil listrik asal Vietnam, VinFast menawarkan penyewaan baterai berbasis langganan kendaraan listrik di Indonesia. Startup ini berharap mobil listrik perusahaan dapat menarik pelanggan.
“Dengan penawaran ini, VinFast berkomitmen untuk mengatasi kekhawatiran yang paling mengganggu pemilik kendaraan listrik yakni degradasi baterai,” ujar CEO VinFast Indonesia Tran Quoc Huy dalam keterangan pers, Senin (18/3).
Ia mengatakan, nilai jual mobil sangat bergantung pada keandalan yang disertai oleh umur kendaraan dan masa kepemilikan. Dalam industri kendaraan listrik, kekhawatiran ini semakin kompleks dengan hadirnya kesadaran akan masa pakai baterai.
Adapun kesehatan baterai menentukan jangkauan kendaraan listrik dan nilai jual dari kendaraan listrik tersebut. “Hal ini menjadi sumber kekhawatiran bagi pengemudi, sebuah faktor yang dapat menurunkan nilai sebuah mobil secara signifikan,” kata dia.
Huy mengatakan, pergeseran preferensi konsumen terhadap kendaraan listrik masih menjadi tantangan meskipun kesadaran lingkungan dan insentif pemerintah semakin meningkat. Terbatasnya adopsi kendaraan listrik sebagian disebabkan oleh ketidakpastian seputar umur baterai.
Selain itu, kekhawatiran pelanggan ini merupakan hal yang wajar. Menurut Huy tingginya biaya penggantian baterai setelah beberapa tahun kepemilikan dapat berefek pada kenyamanan pengendara dan biaya servis yang membengkak. Oleh karena itu, VinFast menawarkan layanan penyewaan baterai dengan memastikan kondisi baterai tetap prima.
“Jika kesehatan baterai turun di bawah 70% dari kapasitas aslinya, VinFast akan menggantinya secara gratis,” kata Huy.
Menurut Huy kebijakan itu diterapkan VinFast untuk menghilangkan kekhawatiran dan potensi biaya tinggi jika mengganti sendiri baterai yang rusak. Alternatif ini juga mengantisipasi pengeluaran yang signifikan pada kepemilikan kendaraan listrik tradisional.
“Dengan mengganti baterai yang kapasitasnya di bawah 70% dan bertanggung jawab atas semua kegagalan baterai, VinFast memastikan kendaraan listrik listrik pelanggan mempertahankan kinerja optimal, yang berpotensi menghasilkan nilai jual kembali yang lebih tinggi di kemudian hari,” ujar Huy.
Melalui model penyewaan baterai ini, perusahaan berharap dapat menciptakan pengalaman kepemilikan yang lebih stabil. Selain itu, diharapkan dapat menjadikan kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang peduli dengan retensi nilai kendaraan listrik secara jangka panjang.
Dengan menawarkan pilihan untuk membeli mobil disertai dengan baterai atau tanpa baterai, produsen kendaraan listrik asal Negeri Naga Biru ini menawarkan pilihan mobil listrik dengan harga yang lebih variatif. Perusahaan yakin bahwa fleksibilitas ini sangat menarik bagi pelanggan yang selama ini ragu untuk berinvestasi awal pada mobil listrik.
VinFast berencana menginvestasikan US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,7 triliun di Indonesia. Sebanyak US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun dialokasikan untuk membangun pabrik mobil listrik pada 2026.
Kapasitas pabrik itu bisa memproduksi 30 ribu hingga 50 ribu unit mobil listrik per tahun. VinFast merupakan anak usaha Vingroup yang berfokus pada kendaraan listrik. Startup yang berdiri pada 2017 ini menerima lampu hijau untuk ekspansi VinFast ke Indonesia dari Presiden Jokowi pada Januari, ketika kepala negara mengunjungi pabrik VinFast di Hai Phong, Vietnam.