Anies Jelaskan Alasan Nyatakan Tak akan Ikut Maju Pilkada Jakarta
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menegaskan dirinya tidak akan maju sebagai calon gubernur Jakarta dalam Pilkada tahun ini. Ia sendiri diisukan bakal maju, bersaingan dengan beberapa nama seperti Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Sahroni dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki.
“Tidak, tidak (maju ke Pilgub DKI Jakarta),” ujar Anies usai buka bersama di Rumah Gadang Baiturrahmah Padang, Sabtu (16/3) lalu.
Anies mengatakan pembicaraan mengenai pilkada saat ini belum tepat. Urusan pilkada menurut dia justru membuat adanya pergeseran dari isu pemilihan presiden (pilpres). Karena itu ia meminta masyarakat untuk saat ini tetap fokus mengawal pilpres.
“Saya ingin sampaikan kepada semuanya bahwa saya akan terus konsentrasi dalam Pilpres ini,” kata Anies. ”Bahkan nanti kita akan lihat hasilnya, dari hasilnya kita akan tentukan langkah langkah.”
Agenda kunjungan Anies pada akhir pekan lalu adalah mendatangi warga yang terdampak musibah banjir di Kabupaten Padang Pariaman. Di sana, ia memberikan bantuan 200 paket sembako.
Sorenya, Anies bertolak ke Padang untuk silaturahmi, kemudian buka puasa dengan masyarakat setempat. Anies kemudian melaksanakan Salat Isya serta tarawih di Masjid Raya Sumatera Barat, Padang.
Ia juga mengatakan tujuan utama kunjungan ke Padang kali ini adalah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Sumbar di Pilpres 2024 kemarin. “Insya Allah kita terus ikhtiarkan perubahan bisa terjadi di republik ini," tutur Anies.
KPU mencatat paslon Anies-Muhaimin unggul dengan suara 1.744.042 (57%). Pasangan Prabowo-Gibran berada di urutan kedua dengan 1.217.314 suara (39%). Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud hanya mendapat 124.044 suara (4%).
Jumlah pemilih yang tercatat pada daftar pemilih tetap (DPT) di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 4.088.606 orang. Dari angka DPT tersebut, jumlah yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 3.048.388 orang. Kemudian ada sebanyak 37.864 orang yang menggunakan hak pilihnya dari daftar pemilih tambahan (DPTb). Juga ada 42.094 orang yang menggunakan hak pilihnya dari daftar pemilih khusus (DPK).