Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai Pemilihan Umum 2024 lebih teduh dari Pemilu sebelumnya yang dihelat pada 2019 lalu. Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan hasil Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (20/3) malam.
"Saya merasa 2024 lebih teduh, sejuk, dibanding 2019," kata Tito kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
Pada kesempatan itu, Tito mengapresiasi penyelenggara Pemilu yang menyelesaikan tahapan sesuai tenggat yang telah ditentukan sesuai jadwal yang ada. KPU telah mengumumkan hasil pemilu tepat di hari terakhir batas pengumuman hasil pemilu seperti tertuang dalam Undang-Undang tentang Pemilu.
"Kita beri apresiasi pada penyelenggara yang selesaikan tugasnya penetapan tingkat nasional sesuai jadwal. 35 hari setelah masa pencoblosan menurut Undang-Undang Pemilu," kata Tito.
Menurutnya, sistem live streaming yang diterapkan dalam proses rekapitulasi Pemilu 2024 merupakan hal yang perlu diapresiasi. Rapat pleno ini merupakan perhitungan manual secara bertingkat, dari TPS, kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
“Itu semua dilaksanakan live streaming dari Kabupaten sampai ke atas. Dengan ditetapkannya ini, maka otomatis kita sudah mengetahui, inilah demokrasi kita, pilihan rakyat," katanya.
Di sisi lain, ia mempersilahkan bagi siapapun yang akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, dalam suatu kontestasi biasa ada yang menang dan kalah. Namun, menurutnya kondisi Pemilu 2024 relatif aman terkendali.
KPU sebelumnya menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilihan Umum 2024. Keputusan itu ditetapkan melalui Surat Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
SK tersebut dibacakan dalam rapat pleno terbuka yang digelar di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (20/3). Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengumumkan total suara pasangan calon nomor urut 2 tersebut yakni 96.214.691 suara.
Torehan yang dicapai Prabowo - Gibran mengungguli dua pasangan calon lainnya yakni Aniea Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mendapat 40.971.906 suara. Adapun Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 27.040.878. Hasyim mengatakan hasil tersebut didapat dari 164.227.475 jumlah suara sah.