Pemerintah menunda finalisasi rencana penyetopan alokasi tambahan anggaran untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2024. Ini karena rencana tersebut belum mencapai titik temu di tingkat antar kementerian.
"Belum diputuskan. Masih akan kami pastikan,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (25/3).
Muhadjir mengatakan, pihaknya masih perlu mengadakan rapat lebih lanjut dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan terkait kepastian rencana penyetopan alokasi dana LPDP tahun ini.
Ia menjelaskan keputusan pemerintah untuk menunda pembahasan rencana penyetopan dana LPDP tahun ini berangkat dari upaya pemenuhan target dana LPDP sebesar Rp 250 triliun hingga 2045.
“Bu Menteri Keuangan sudah buat proyeksi kebutuhan LPDP sampai tahun 2045. Jadi kemungkinan untuk menyetop pendanaan itu masih kami lihat dulu,” ujar Muhadjir yang juga Ketua Dewan Penyantun LPDP itu.
Sebelumnya, Pemerintah berencana untuk menyetop alokasi anggaran untuk LPDP tahun ini. Dana yang mencapai Rp 20 triliun per tahun itu nantinya bakal dialihkan untuk membenahi kualitas pendidikan perguruan tinggi, vokasi, revitalisasi SMK dan politeknik.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan alasan rencana penghentian anggaran itu dilakukan. Ia menjelaskan besaran dana LPDP yang dikelola saat ini menumpuk hingga mencapai Rp 139 triliun sampai akhir tahun 2023.
Muhadjir menjelaskan, nominal tersebut lebih dari cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran mahasiswa penerima beasiswa LPDP tahun ini. "Pemerintah meninjau apakah harus diteruskan LPDP dengan jumlahnya sudah menumpuk. Apa perlu ditambah lagi tahun ini," kata Muhadjir di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (16/1).
Muhadjir menjelaskan, pemerintah tiap tahun mematok Rp 20 triliun untuk alokasi dana LPDP yang diambil dari jatah 20% dan pendidikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Adapun Kementerian Keuangan telah menetapkan belanja negara pada APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun. Adapun alokasi anggaran pendidikan tahun ini senilai Rp 665 triliun.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut seluruh anggaran pendidikan di APBN tahun ini akan difokuskan untuk mengisi kebutuhan pendidikan serta peningkatan kualitas dan kuantitas riset.
Dia menyebut pengalihan alokasi dana LPDP bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. "Jadi anggaran pendidikan 20% sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi kualitas pendidikan tinggi dan riset bisa ditingkatkan," ujar Muhadjir.