Dalam rangkaian kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ke Provinsi Sulawesi Selatan, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati berkesempatan mengunjungi Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Azzahra yang merupakan binaan Pertamina sejak tahun 2014.
Pada kunjungan tersebut, Menteri PPPA RI bertemu dan melakukan dialog langsung dengan beberapa kelompok masyarakat diantaranya Kelompok Perempuan Kepala Rumah Tangga (PEKKA), kelompok lansia dan siswa Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD).
SAPD merupakan binaan Pertamina Integrated Terminal Makassar di Kelurahan Pattingalloang melalui Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Azzahra yang sudah dimulai sejak tahun 2018.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan Meysi Papayungan, Pj. Sekretaris Daerah Kota Makassar Firman Hamid Pagarra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar Achi Soleman.
Dalam sambutannya, Bintang Darmawati mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung upaya mewadahi program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui program SAPD.
“Saya apresiasi peran Pertamina dalam mendukung inisiatif program (SAPD) di Kelurahan Pattingalloang bersama perempuan tangguh luar biasa, Ibu Eni (local hero program SAPD) yang sudah menjadi inspirasi perempuan-perempuan pesisir di Makassar dan kita harapkan menjadi inspirasi perempuan-perempuan di seantero Nusantara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3).
Bintang mengatakan, perempuan dan anak memiliki potensi luar biasa untuk mendukung kemajuan bangsa. Menurutnya, ada lima isu utama yang disampaikan Presiden Joko Widodo, salah satunya terkait pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan.
“Dengan fokus untuk dapat mengembangkan dan mengintervensi kepada perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga dan perempuan penyintas kekerasan,” ujarnya.
Bintang menambahkan dalam hal perempuan penyintas kekerasan, pihaknya mengapresiasi Pertamina dalam hal bagaimana dukungannya dapat menjalankan program TJSL untuk melakukan pendampingan kepada anak anak yang mengalami kekerasan.
“Sekarang, kita bisa melangkah lebih jauh ke gerakan pencegahan seperti yang dilakukan SAPD. Sehingga kolaborasi dengan Pertamina bisa menjadi inspirasi untuk memberikan pendampingan terbaik kepada perempuan dan anak di Kota Makassar,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengatakan, keberhasilan program SAPD memberikan dampak positif bagi masyarakat yang telah berjalan kurang lebih 6 tahun.
Hal tersebut tak luput dari peran serta local hero yakni Ibu Nuraeni yang rela mengorbankan waktunya untuk dapat memberikan penyuluhan dan berbagi semangat ke kelompok-kelompok perempuan, lansia dan anak-anak.
Adapun Pertamina memberikan dukungan melalui metode pembentukan kurikulum sekolah dan pengajar dari psikolog untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri anak-anak disana serta program minat bakat.
“Alhamdulillah bisa menyalurkan potensi anak-anak disini ke arah kegiatan positif membuat kami turut bahagia, apa yang kami berikan tidak ada apa-apanya tanpa peran dan sosok dari Bu Nuraeni selama ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengatakan, program SAPD ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan perilaku anak-anak dan memiliki tingkat keberlanjutan program yang tinggi, dimana program ini telah menjadi program yang mandiri.
Bahkan ia menambahkan, multiplier effect dari program ini dapat memberdayakan kelompok perempuan yaitu ibu-ibu orang tua siswa yang sudah mulai merintis usahanya.
“Kami sangat senang bahwa program SAPD ini dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi salah satu program pelopor dalam mengatasi aspek bencana sosial terhadap anak khususnya di Kota Makassar,” ucap Fahrougi.
Fahrougi pun menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari Menteri PPPA RI dan Dinas PPPA Provinsi Sulsel maupun Kota Makassar. Harapannya kedepan akan ada lebih banyak program kolaborasi pengentasan permasalahan sosial yang akan dilaksanakan.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pertamina juga berfokus untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, salah satunya dengan program SAPD yang dilaksanakan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi ini.
“Dengan program yang fokus untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Pertamina berharap dapat membantu Pemerintah dalam pengentasan permasalahan sosial, serta membangun kemandirian perempuan dan pendidikan anak,” kata Fadjar.
Program tersebut menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDG’s) yaitu mendukung poin (4) pendidikan yang berkualitas, (5) kesetaraan gender serta, (11) kota dan pemukiman yang berkelanjutan.