Panglima TNI Tinjau Lokasi Ledakan Gudang Peluru, Ungkap Arahan Jokowi
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Agus Subiyanto siang ini meninjau lokasi ledakan gudang peluru di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kedatangan Agus untuk memastikan kebakaran akibat dampak ledakan tersebut bisa diatasi. Ia mengatakan kebakaran sudah berhasil dikendalikan sejak Minggu (31/3) jam 03.45 WIB.
Selain itu, ia juga menyampaikan instruksi yang diberikan Presiden Joko Widodo. "(Presiden berpesan) apabila ada yang terdampak, segera diselesaikan," kata Agus di Kabupaten Bogor, Minggu (31/3) dikutip dari Antara.
Agus juga mengatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin akan membantu penanganan kebakaran gudang munisi tersebut. "Apabila ada kerugian, kerusakan di rumah masyarakat," katanya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga menjelaskan dugaan penyebab ledakan gudang peluru. Agus mengatakan ledakan tersebut akibat amunisi yang sudah kedaluwarsa.
Dia mengatakan amunisi kedaluwarsa itu sebenarnya akan dibuang di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. "Tentunya melalui pemeriksaan dan sebagainya," katanya.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memperkirakan, penyebab ledakan adalah amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang berusia lebih dari 10 tahun.
Ia menjelaskan, dalam satu gudang yang terbakar, yaitu Gudang Nomor 6, ada 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang tersimpan. Amunisi-amunisi itu merupakan hasil pengembalian dari satuan-satuan yang bernaung di bawah Kodam Jaya.
"Sudah kami kategorikan sebagai kedaluwarsa dan hasil pengembalian, usianya lebih dari 10 tahun," kata Pangdam Jaya pada Sabtu (30/3), seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa itu dalam proses untuk penghapusan (disposal) sejak awal tahun 2023. "Namun karena ini masih berproses, kami kumpulkan dahulu, kami rapikan satu per satu," katanya.
Kronologi Ledakan
Prajurit awalnya menemukan asap keluar dari Gudang Nomor 6 pada hari Sabtu sekitar pukul 18.05 WIB. Prajurit itu lantas melaporkan kepada petugas yang piket untuk segera menginformasikan kepada masyarakat potensi terjadinya ledakan dari arah gudang.
Ledakan pertama terdengar pada pukul 18.30 WIB. Gudang kemudian terbakar sesaat kemudian. Kebakaran dan bunyi ledakan masih terus terjadi setidaknya sampai 3 jam setelah ledakan pertama.
Prajurit TNI kemudian mengevakuasi warga yang berada di sekitar gudang di tempat-tempat aman. Mereka juga tidak dapat langsung mendekat karena situasinya belum aman. Demikian pula pemadam kebakaran yang sudah tiba sekitar pukul 20.00 WIB.
Aparat baru mendekat beberapa jam setelah ledakan terjadi untuk menghindari risiko ledakan susulan. Ledakan akhirnya berhasil dipadamkan pukul 03.45 WIB. Petugas pemadam kebakaran menerjunkan 16 unit mobil dan dua robot untuk memadamkan api.