Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mewaspadai penularan demam berdarah dengue (DBD). Ini karena kenaikan kasus DBD beberapa waktu belakangan ini belum mencapai puncak.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu memprediksi kenaikan kasus masih akan berlanjut hingga musim pancaroba.
"Hasil pantauan kami terus meningkat, tapi belum sampai titik maksimal," kata Maxi.
Ia mengatakan hingga 26 Maret 2024, kasus dengue di Indonesia mencapai 53.131 orang. Pemerintah juga melaporkan 404 kematian akibat penularan DBD.
Kota Bandung, Jawa Barat menjadi wilayah dengan kasus dengue terbanyak yakni 1.741 kasus. Berikut daftar daerah dengan penularan terbanyak:
1. Kota Bandung dengan 1.741 kasus
2. Kota Kendari dengan 1.195 kasus
3. Kabupaten Bandung Barat dengan 1.143 kasus
4. Kota Bogor dengan 939 kasus
5. Kabupaten Subang dengan 909 kasus
Sedangkan angka kematian akibat dengue terbanyak berasal dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang melaporkan 17 pasien meninggal dunia. Berikut daftar daerah yang melaporkan angka kematian terbanyak akibat DBD:
1. Kabupaten Jepara dengan 17 kematian
2. Kabupaten Subang dengan 15 kematian
3. Kabupaten Bandung dengan 14 kematian
4. Kabupaten Kendal dengan 3 kematian
5. Bogor dengan 12 kematian.
Meski kasus DBD meningkat, namun tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR masih berada dalam batas aman. "Masih ada kasur kosong, ruang ICU juga tersedia," kata Maxi.
Maxi juga meminta masyarakat tak terlalu panik atas kenaikan kasus demam berdarah. Ia mengimbau masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk terutama saat musim hujan.
"Jangan sampai ada barang yang berpotensi menimbulkan genangan air," katanya.