Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto enggan menjawab panjang pertanyaan Hakim Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Airlangga beralasan, dirinya dihadirkan dalam sidang tersebut sebagai Menko bukan Ketua Umum Golkar.
Kendati demikian, Airlangga menjelaskan bahwa tas bantuan sosial yang dibagikan tak berwarna kurning, warna yang identik dengan Partai Golkar.
"Ada satu yang bisa saya pastikan bahwa bansos itu bungkusannya tidak ada yang berwarna kuning," katanya dalam sidang di MK, Jumat (5/4).
Mendengar jawaban tersebut, Ketua MK Suhartoyo lantas lanjut bertanya berkaitan dengan warna tas bansos. "Kalau warna lain ada pak?" Tanya Suhartoyo. Sambil tertawa, Airlangga pun mengaku tak tahu.
Sebelumnya, Hakim Konstitusi Arief Hidayat menanyakan kenaikan suara Golkar di Pemilu 2024. Ia menyinggung pembahasan sidang PHPU sebelumnya yang menyebut bahwa pemberian bansos lebih berdampak untuk Pileg dibanding Pilpres.
"Jadi partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar. Nah ini yang mungkin nanti bisa direspons," kata Arief.
Senada, hakim konstitusi Daniel Yusmic Foekh bertanya apakah Airlangga saat ini masih memegang posisi Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional . Ia lalu menyinggung potensi hubungan posisi Airlangga dengan kenaikan signifikan perolehan suara Partai Golkar.
"Seolah-olah ada korelasinya, karena jabatan Bapak ini kemudian suara Partai Golkar naik signifikan. Mungkin bisa memberikan konfirmasi terkait dengan jabatan bapak," katanya.