1,23 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Via Tol hingga H-2 Lebaran

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Kendaraan (lajur kanan) melakukan tap in menuju arah Jakarta di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024).
Penulis: Andi M. Arief
9/4/2024, 15.53 WIB

PT Jasa Marga Tbk melaporkan 1,23 juta kendaraan telah meninggalkan Jabodetabek melalui jalan tol pada 3-8 April 2024. Jumlah tersebut meningkat 51,84% dibandingkan kondisi normal, dan naik 2,16% jika dibandingkan dengan periode mudik lebaran 2023.

Emiten jalan tol berkode JSMR ini mendata 58,76% dari total kendaraan atau 725.017 mobil menuju Bandung dan Jawa Tengah. Sementara itu, jumlah mobil yang menuju Pelabuhan Merak sejumlah 306.573, dan 202.203 mobil mengarah ke selatan.

"Lalu lintas yang meninggalkan Jabodetabek menuju arah Trans Jawa melalui Gerbang Tol Cikampek Utama adalah 521.290 kendaraan atau meningkat 230,48% dari lalu lintas normal," seperti tertulis dalam keterangan resmi Jasa Marga, Selasa (9/4).

Untuk diketahui, pemerintah sebelumnya memproyeksikan puncak arus mudik lebaran 2024 terjadi pada akhir pekan lalu, Sabtu (6/4). Hal tersebut sejalan dengan data Jasa Marga yang menunjukkan volume mobil keluar Jabodetabek terbanyak terjadi pada hari tersebut, yakni 255.634 unit.

Secara total, rata-rata jumlah kendaraan yang keluar dari Jabodetabek pada 3-8 April 2024 mencapai 205.632 unit. Adapun, Jasa Marga mendata jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek lebih dari 200.000 unit pada 5-7 April 2023.

Adapun, jumlah kendaraan yang meninggalkan kawasan aglomerasi kemarin, Senin (8/4), mencapai 194.775 unit. Menurut data Jasa Marga, total jumlah mobil terendah yang meninggalkan Jabodetabek terjadi pada awal mudik yakni kurang dari 150.000.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui Volume to Capacity Ratio atau VCR pada Tol Cikopo-Palimanan menembus 0,8 pada puncak Mudik Lebaran 2024. VCR adalah angka yang merepresentasikan kepadatan kendaraan pada sebidang jalan selama waktu tertentu.

Sebagai contoh, VCR dengan angka 1,0 menandakan kondisi berhenti total. Dengan kata lain, kecepatan rata-rata di Tol Cipali pada akhir pekan lalu, Sabtu (6/4), kurang dari 20 kilometer per jam.

Budi mengatakan VCR menembus angka 0,8 lantaran rata-rata peningkatan kendaraan di Tol Cipali mencapai 12%. Budi mencatat lonjakan kendaraan di Tol Cipali umumnya hanya sebesar 3% sampai 4%. "Bahkan VCR di Tol Cipali mencapai 23% pada waktu tertentu. Sudah pasti proyeksi VCR di Tol Cipali tidak berjalan," katanya.

Reporter: Andi M. Arief