Kualitas udara di Jakarta saat Lebaran, Rabu, 10 April 2024, berdasarkan pantauan IQAir per pukul 09.00, berada di kategori sedang dengan indeks kualitas udara 99. Adapun sumber polutan utamanya berasal dari konsentrasi PM 2,5, yang merupakan salah satu polutan berbahaya, dengan konsentrasi di angka 35 mikrogram per meter kubik (µg/m&³3;)
PM 2,5 merupakan partikel halus dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan 2,5 µm. Pajanan partikel PM 2,5 yang terlalu lama dan intens dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), rhinitis, asma, penyakit kulit, dan berbagai gangguan pernapasan lainnya. Adapun konsentrasi PM 2,5 di Jakarta terpantau berada tujuh kali lipat di atas ambang batas aman yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan kualitas udara yang masuk dalam kategori sedang, kelompok sensitif diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan memakai masker ketika berada di luar ruangan. Tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor juga disarankan.
Sedangkan menurut pantauan beberapa stasiun yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dapat diakses melalui laman Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara sebagian besar wilayah Jabodetabek berada di kategori sedang. ISPU merupakan angka yang tidak memiliki satuan khusus yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kualitas udara di suatu lokasi tertentu, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan manusia, nilai estetika, dan ekosistem lainnya.
Ada lima kategori dalam ISPU yaitu baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya. Menurut ISPU, wilayah dengan kualitas udara berada di kategori tidak sehat meliputi Depok Pancoran Mas, Bantar Gebang, Bekasi Kayuringin dan Kabupaten Karawang Wetan. Diharapkan masyarakat di wilayah ini lebih berhati-hati dan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama yang termasuk ke dalam kelompok rentan atau sensitif.