Jalan Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak Dibuka Hari Ini, Hanya 1 Jalur

ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/nym.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
Penulis: Sorta Tobing
11/4/2024, 14.50 WIB

Jalan Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak KM 64+600 kembali difungsikan hari ini, Kamis (11/4). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi memastikan ruas tersebut dapat dipakai untuk mengurai kemacetan saat mudik Lebaran 2024. 

"Rencana dibuka sekitar pukul 12.00 WIB mulai dari Pintu Cigombong (KM 60) ke arah Pintu Cibadak/Parungkuda (KM 72) - Sukabumi. Dengan pertimbangan keselamatan, hanya satu lajur pada KM64+600 B yang dibuka fungsional," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan akan berlaku sistem buka-tutup ruas fungsional pada ruas tersebut. Jam operasional sesuai dengan arahan Polres Sukabumi. "Kemungkinan antara pukul 07.00 hingga 17.00 WIB setiap harinya," ucap Endra. 

Pengguna jalan tol, ia imbau, untuk tetap berhati-hati dan senantiasa mengikuti arahan petugas Kepolisian di lapangan untuk keselamatan dan keamanan bersama. "Pada masa Mudik Lebaran, penggunaan seluruh ruas tol fungsional, termasuk tol Bocimi Ruas Cigombong - Cibadak/Parungkuda tidak dipungut biaya," katanya.

Sebagai informasi, Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) menuju pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi mengalami longsor akibat hujan deras pada Rabu malam pekan lalu. . 

Kejadian tersebut mengakibatkan satu mobil Isuzu Panther yang sedang melintas terperosok masuk ke lubang jalan dan mengakibatkan dua penumpang terluka. Penumpang kemudian dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Jawa Barat.

Corporate Secretary PT Waskita Toll Road, Alex Siwu, mengatakan diduga longsor terjadi karena gerusan air akibat hujan deras sekitar lokasi. Akibat kejadian tersebut, akses arah dari Parungkuda menuju Ciawi ditutup sementara untuk menghindari potensi atau terjadinya longsor susulan.