Anies Siap Bertemu Prabowo: Kami Teman dalam Demokrasi

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wpa.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengikuti jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (22/4/2024).
23/4/2024, 20.39 WIB

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengaku siap untuk bertemu presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Anies, ia dan Prabowo bukan musuh, melainkan lawan yang saling menguatkan dalam Pemilu.

“Kami adalah teman demokrasi. Karena itu kemarin ketika kami menyampaikan pesan-pesan seusai pengumuman putusan MK, kami menyampaikan, ‘Mari sama sama menjaga demokrasi,” katanya di DPP PKS, Jakarta, Selasa (23/4).

Dalam ucapan selamatnya ke Prabowo-Gibran, Anies berharap bakal ada transisi pemimpin yang berjalan dengan baik. Kemudian, agar pemerintah menjaga keseimbangan dan independensi eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Ketiga, menjamin kebebasan media dan menjaga kebebasan berpendapat rakyat.

 “Tidak pernah sedikit pun ada bayangan, ini sebagai kontestasi yang tidak ada ujungnya,” ujar Anies.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menghargai putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh permohonan kubu 01. Dengan putusan itu, Prabowo-Gibran resmi menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.

Prabowo belum tanggapi hasil putusan sengketa Pilpres (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa.)

 

Usai pengumuman tersebut, Anies dan wakilnya yaitu Muhaimin Iskandar memberikan pernyataan resmi usai Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa Pemilihan Presiden 2024. Keduanya mengatakan putusan ini jadi penanda berakhirnya seluruh proses Pilpres 2024.

Oleh sebab itu, keduanya mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Anies juga mengatakan dirinya akan berkomitmen menjaga transisi kepemimpinan.

"Selama bekerja menunaikan harapan rakyat yang diembankan di atas pudak bapak-bapak," kata Anies.

Dalam pernyataan tersebut, Anies mengatakan Prabowo adalah patriot dan seseorang dengan latar belakang pendidikan baik. Menurutnya, dengan latar belakang itu, seharusnya Ketua Umum Partai Gerindra tersebut paham keberadaan oposisi dalam pemerintahan.

Reporter: Amelia Yesidora