Sederet Prestasi Shin Tae-yong Bawa Indonesia Mendekati Olimpiade

ANTARA FOTO/Yusran Uccang/wpa.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Penulis: Safrezi Fitra
26/4/2024, 17.00 WIB

Timnas Indonesia muda mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23, setelah mengalahkan Korea Selatan. Keberhasilan ini tak lepas dari peran pelatih Shin Tae-yong yang mampu mendidik pemain-pemain sepak bola Indonesia hingga di posisi sekarang.

Shin Tae-yong untuk pertama kalinya membawa Timnas U-23 Indonesia bisa melaju ke Piala Asia. Bahkan, dalam debutnya Indonesia bisa melaju ke babak 8 besar. Melalui Piala Asia U-23, Timnas Indonesia muda memiliki peluang besar untuk memperoleh tiket Olimpiade Paris 2024.

Timnas U-23 Indonesia bisa melaju ke Olimpiade Paris 2024, apabila berhasil tembus ke babak final atau menyandang predikat sebagai peringkat ketiga Piala Asia. Jika kalah dalam perebutan peringkat ketiga, Timnas Indonesia muda masih miliki kans tembus ke Olimpiade dengan cara melawan peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023.

Profil Shin Tae-yong

Shin Tae-yong lahir pada 11 April 1970 di Yeongdeok, Korea Selatan. Karier sepak bolanya dimulai sebagai pemain di klub Seongnam FC sepanjang 1992 hingga 2004. Klub ini sempat menjuarai tiga liga berturut-turut pada 2001-2003. Shin Tae-yong pernah memenangkan dua kali Most Valuable Player (MVP) Award pada 1995 dan 2001.

Keluar dari Seongnam FC, Shin Tae-yong memutuskan pindah ke klub Queensland Roar pada 2004 dan memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2005. Namun, dia masih tetap aktif di dunia persepakbolaan sebagai pelatih.

Shin Tae-yong pernah menjadi pelatih tim sepak bola nasional Korea Selatan. Dia pun telah menorehkan sejumlah prestasi cemerlang, salah satu momen puncak kariernya adalah ketika ia berhasil membawa Timnas Korea Selatan mencapai Final Piala Asia 2015. Ini rekor pertama Timnas Korea Selatan dalam 27 tahun.

Selain itu, dia juga sempat membawa timnas Korea Selatan sebagai juara dalam ajang Piala EAFF pada 2017. Dia juga pernah membawa Korea Selatan U23 menang di GBK 4-0 atas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2016.

Menjadi Pelatih Timnas Indonesia

Akhir 2019, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk Shin Tae Yong sebagai pelatih baru timnas Indonesia menggantikan Simon McMenemy. Sejak memegang Tim Garuda Shin Tae-yong berhasil melakukan apa yang tak pernah dilakukan pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Hasil didikannya mengantarkan Indonesia untuk kali pertama lolos ke babak 16 besar pada Piala Asia 2023.

Meski telah menunjukkan prestasinya dalam mengharumkan nama Timnas Indonesia, keberadaan Shin Tae-yong di Indonesia masih belum aman. Nasib Shin Tae-yong sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat sepak bola Indonesia.

Kontraknya di Timnas Indonesia akan berakhir pada Juni 2024. PSSI baru akan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong jika ia mampu membawa Indonesia lolos ke fase gugur Piala Asia 2023 dan Piala Asia U23.

Sejumlah kalangan menilai tangan dingin sang pelatih berhasil mengantarkan Indonesia ke level yang berbeda. Makanya banyak yang ingin agar Shin Tae-yong terus melatih Timnas Indonesia. Doa mereka pun terkabul. PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong hingga 2027.

Prestasi Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Berikut rangkuman prestasi Shin Tae-yong selama menangani Timnas Indonesia :
1. Menaikkan peringkat Indonesia di FIFA. Pada September 2021 Indonesia masih berada di peringkat 175 FIFA. Di tangan Shin Tae-yong peringkat Indonesia terus naik hingga ke posisi 146 pada Desember 2023.
2. Membawa Indonesia meraih posisi Runner Up Piala AFF 2020
3. Membawa Indonesia meraih medali Perunggu pada SEA Games 2021
4. Membawa Indonesia meraih posisi Runner Up Piala AFF U23 2023
5. Membawa Indonesia lolos Piala Asia U20 2023 setelah 9 tahun terakhir
6. Membawa Indonesia lolos Piala Asia 2023 setelah 18 tahun terakhir
7. Membawa Indonesia lolos 16 Besar Piala Asia 2023, rekor pertama kalinya dalam sejarah
8. Membawa Indonesia lolos semifinal Piala Asia U23 2024, rekor pertama kalinya dalam sejarah