KAI Ungkap Sejumlah Kereta Alami Berhenti Luar Biasa Imbas Gempa Garut

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.
Pemudik menaiki gerbong kereta api jarak jauh di peron Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
28/4/2024, 07.25 WIB

Sejumlah perjalanan kereta api mengalami keterlambatan terutama untuk akses menuju wilayah Jawa bagian barat imbas gempa magnitudo 6,2 yang terjadi Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengakui adanya keterlambatan itu. 

"Terkait Gempa yang terjadi di Garut, mengakibatkan beberapa KA berhenti luar biasa (BLB) untuk memastikan kondisi jalur KA aman untuk dilalui," ujar KAI dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (28/7). 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merilis gempa berkekuatan magnitudo 6,2 terjadi di  kedalaman 70 kilometer di 8,42 lintang selatan dan 107,26 bujur timur dengan titik episentrum gempa berada 156 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Semula BMKG menyebut gempa berkekuatan magnitudo 6,5. 

Kepala Pusat Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan merujuk lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah. Gempa itu dipicu adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono. 

Selain itu Daryono mengatakan gempa magnitudo 6,2 bukan gempa megathrust (di bidang kontak). Menurut dia gempa terjadi akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake).

Lebih jauh ia menjelaskan dampak gempa selatan Jabar: Cianjur Selatan IV-V MMI, Sukabumi, Tasikmalaya IV MMI, Bandung, Garut, Sumedang III-IV MMI. Gempa juga dirasakan Pandeglang, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek II MMI. 

Kompensasi Keterlambatan Perjalanan Kereta Api

Berdasarkan informasi yang dirangkum dan media sosial x keterlambatan terjadi untuk sejumlah perjalanan seperti Argo Sindoro 12 jurusan Semarang - Jakarta, Baturaden 182, dan Gumarang 129 dari Surabaya tujuan Pasar Senen. Kereta lain yang dilaporkan mengalami keterlambatan adalah Senja Utama YK 139, kereta Jayabaya, dan Kereta api Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) tujuan Jakarta Pasar Senen. 

PT KAI menyampaikan permintaan maaf atas berhenti luar biasa tersebut. Menurut KAI pengecekan perlu dilakukan untuk memastikan keamanan sebelum akhirnya kereta diizinkan kembali melanjutkan perjalanan. 

Selain itu KAI juga menyediakan kompensasi bagi penumpang yang mengalami keterlambatan. Kompensasi diberikan sesuai dengan lamanya keterlambatan. 

"KAI memberikan kompensasi kepada penumpang KA yang perjalanannya mengalami keterlambatan, sesuai Permenhub No. 63 Tahun 2019," ujar PT KAI. 

Merujuk Peraturan Kementerian Perhubungan apabila penumpang mengalami keterlambatan perjalanan KA yang digunakan, maka diberikan kompensasi Service Recovery (SR) berupa makanan dan minuman. Apabila kereta yang digunakan mengalami keterlambatan lebih dari 1 jam maka akan diberikan minuman ringan. 

Kemudian, jika keterlambatannya lebih dari 3 jam maka akan diberikan minuman dan makanan ringan. Selanjutnya jika keterlambatannya lebih dari 5 jam, maka akan diberikan minuman dan makanan berat.