Indonesia Runner Up Piala Thomas, Jonatan Christie Bersiap Olimpiade
Tim bulu tangkis putra Indonesia gagal membawa pulang Piala Thomas setelah kalah dari tuan rumah China pada pertandingan, Minggu (5/5). Hasil yang menempatkan Indonesia di posisi kedua atau runner up sama dengan yang raihan tim bulu tangkis putri yang juga pulang dengan posisi runner up Piala Uber di bawah tim China.
Di Piala Thomas, Indonesia berada di posisi runner up setelah tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk di tangan tuan rumah.
Jonatan Christie berusaha memperpanjang napas Indonesia pada babak final dengan menyumbang kemenangan. Namun, pada pertandingan keempat ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri harus mengakui keunggulan tuan rumah yang membuat tim Merah Putih harus puas menjadi runner up Piala Thomas 2024.
Pertandingan Thomas dan Uber yang berlangsung di China tahun ini merupakan penampilan final Piala Thomas ke-22 bagi skuad Merah Putih, serta final ketiga mereka secara berturut-turut Piala Thomas terakhir dibawa pulang oleh tim putra Indonesia pada 2020 di Aarhus, Denmark.
Kemenangan tersebut merupakan pencapaian yang sangat diapresiasi penggemar bulu tangkis, karena Indonesia berhasil memboyong Piala Thomas setelah puasa gelar selama 19 tahun lamanya. Namun, pada edisi 2022, Indonesia harus puas dengan predikat runner up setelah kalah dari tim bulu tangkis putra India, yang kemudian terulang di Chengdu tahun ini setelah menyerah 1-3 kepada China.
Harapan Jonathan Christie di Olimpiade Paris
Gagal membawa pulang Piala Thomas, pemain Indonesia Jonathan Cristie tetap menunjukkan sinar terang. Jonathan yang berada dua tangga di bawah Viktor Axelsen dan Shi Yu Qi dalam daftar peringkat tunggal putra BWF bermain baik.
Pebulu tangkis yang 17 Maret lalu merebut kembali gelar juara All England yang telah absen dari Indonesia 30 tahun itu, memenangkan enam pertandingannya dalam Piala Thomas 2024. Pertama, dia mengalahkan Nadeem Dalvi dari Inggris, kemudian Saran Jamsri dari Thailand, lalu Lakshya Sen dari India, ketiganya dalam pertandingan fase grup.
Dalam perempatfinal, Jonathan menaklukkan Cho Geonyeop dari Korea Selatan dalam pertandingan tiga gim. Selanjutnya dalam pertemuan dengan Wang Tzu Wei dari China Taipei Jonathan menang dalam dua gim.
Dia kemudian ditantang Li Shi Feng dalam final, yang merupakan lawan berperingkat tertinggi yang dia hadapi selama Piala Thomas 2024. Li Shi sebelumnya sudah pernah dia kalahkan dalam final Piala Thomas 2020.
Jonatan kembali sukses melewati hadangan Li, kendati Indonesia sudah tertinggal 0-2. Dalam pertandingan itu Li didukung penuh oleh penonton tuan rumah yang hampir selalu sukses membakar semangat pemain-pemain China untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Perjalanan Tim Bulu Tangkis Indonesia di Final Piala Thomas 2024
Kekalahan Merah Putih pada Piala Thomas 2024 diperoleh setelah perlawanan maksimal. Pada pertandingan pertama, Indonesia kehilangan poin ketika Anthony Ginting menyerah dengan mudah kepada Shi Yu Qi dalam dua gim pertama.
Partai kedua yang mempertemukan ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berjalan lebih ketat. Pasangan ini menghadapi ganda putra nomor satu dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Fajar/Rian yang berperingkat tujuh dunia dan dua bulan lalu menjuarai All England, tampil kokoh dalam semua aspek, kecuali keberuntungan. Mereka nyaris membuat Liang/Wang menelan kekalahan kedua berturut-turut setelah sehari sebelumnya dalam semifinal takluk kepada ganda nomor 5 dunia dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Fajar/Rian menyerah 18-21 pada gim pertama, tapi berbalik memenangkan gim kedua dengan 21-17. Pada gim terakhir mereka harus kalah 17-21 dari pasangan Liang/Wang.
Pada laga keempat, pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menyerah dua gim langsung kepada He Ji Ting/Ren Xiang Yu yang sudah dua kali mereka kalahkan. Secara statistik Fikri dan Bagas berada dua peringkat di atas He Ji Ting/Ren Xiang Yu.