Nama Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio muncul menjadi salah satu calon menteri yang akan diajukan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Prabowo Subianto. Bahkan, hal ini disampaikan langsung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Zulhas awalnya menyebutkan beberapa nama kadernya yang bisa maju di Pilkada Jakarta. Sejumlah nama potensial adalah Zita Anjani, Pasha Ungu, hingga Eko Patrio.
"Tapi Eko calon menteri ya," kata Zulhas kepada awak media di Jakarta, Minggu (5/5).
Meski demikian, Zulhas tak mengungkapkan apa posisi menteri yang akan diemban oleh Eko. Ia menunggu dinamika politik ke depannya sebelum memastikan posisi Eko Patrio.
Terkenal Lewat Patrio
Dikutip dari berbagai sumber, Eko saat ini merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), jabatan yang diembannya sejak 2009 silam. Sebelum itu, ia terkenal sebagai pelawak dan selebriti.
Pria kelahiran Jakarta, 30 Desember 1970 ini merupakan lulusan Ilmu Jurnalistik dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Saat masih berstatus pelajar SMA, ia bersama dua temannya sempat membentuk grup lawak bernama Seboel.
Grup ini kerap tampil di sejumlah radio dan membuka jaringan Eko dengan pelawak lain seperti Warkop. Namun belakangan, Seboel akhirnya bubar usai dua teman Eko keluar dari grup tersebut.
Di tinggal temannya, Eko memutuskan untuk merekrut Muhammad Akri alias Akri dan Tauvik Savalas, namun Taufik belakangan memilih jadi komedian tunggal. Akhirnya, posisinya digantikan oleh Eddy Soepono yang lebih tenar dipanggil Parto.
Eko, Akri, dan Parto lalu membentuk grup bernama Patrio pada 1994. Grup ini terkenal lewat acara lawaknya yang bernama Ngelaba di stasiun televisi TPI.
Selain menjadi komedian, Eko juga memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang manajemen artis hingga rumah produksi. Beberapa perusahaan itu adalah PT Komando Media Televisi, PT Komando Sinergi Media, serta PT. Komando Maestro Kreasindo.
Usai di dunia hiburan, Eko mulai menjajal dunia politik dengan bergabung PAN. Ia lalu lolos menjadi Anggota DPR di Pemilihan Umum 2009 lewat daerah pemilihan Jawa Timur 8. Lima tahun kemudian, suami dari Viona Rosalina ini kembali terpilih dari dapil yang sama.
Pada Pileg 2019, Eko memutuskan pindah dapil ke DKI Jakarta I yang meliputi Jakarta Timur. Di dapil itu, ia juga terpilih ke Senayan dengan 104.564 suara. Pada Pileg 2024, ia juga menempati posisi tiga besar di dapil yang sama.
Selama berkarir di DPR, Eko berpengalaman di sejumlah komisi. Beberapa di antaranya adalah Komisi X yang membidangi pendidikan, Komisi IV yang membidangi pertanian, hingga Komisi VI yang membidangi perdagangan, BUMN hingga perindustrian.