Marak Penipuan Iklan Haji di Medsos, Kerajaan Arab Saudi Turun Tangan

Pexels
Pelaksanaan Haji
Penulis: Antara
Editor: Yuliawati
13/5/2024, 14.42 WIB

Kerajaan Arab Saudi menyoroti maraknya kasus penipuan lewat iklan di media sosial terkait pelaksanaan ibadah haji. Kerajaan mengimbau publik untuk berhati-hati agar tak tertipu atau merespons iklan haji di media sosial.

Kantor Berita Arab Saudi SPA, melaporkan pemerintah Saudi mengancam menerapkan sanksi terhadap pelaku yang membuat iklan palsu tentang ibadah haji. Selain iklan haji, pemerintah Saudi juga mengancam pelaku penipuan di media social mengenai penyediaan hewan kurban bagi para jemaah, penjualan gelang khusus haji, penyediaan sarana transportasi, dan hal lain yang menyesatkan.

Direktorat Keamanan Umum Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menjelaskan Proyek Kerajaan Arab Saudi untuk Pemanfaatan Hewan Kurban dan Kurban melalui lembaga resmi yang bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran surat-surat kurban, hewan kurban, denda, dan sedekah atas nama para jamaah Baitullah Al-Haram.

Surat-surat tersebut dapat dibeli atau dipantau pelaksanaannya melalui situs resmi proyek adahi.org, atau platform elektronik resmi seperti platform Ihsan.

Selain itu, surat-surat tersebut juga dapat dibeli di tempat-tempat penjualan yang resmi, dan nomor khusus 920020193 telah dialokasikan untuk menerima pertanyaan dan memantau permintaan.

Direktorat tersebut memohon kepada masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan dan petunjuk haji.

Masyarakat juga diminta untuk melaporkan dugaan pelanggaran tersebut dengan menghubungi nomor darurat (911) di daerah Mekah, Riyadh, dan daerah Timur, dan (999) di wilayah lainnya di Kerajaan Arab Saudi.

Reporter: Antara