JK Tak Setuju Dewan Pertimbangan Agung Dihidupkan Lagi: Ada Wantimpres

Katadata/Amelia Yesidora
Mantan Wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla, memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran, Rabu (10/1/2024)
16/5/2024, 14.52 WIB

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla tidak setuju pada wacana menghidupkan lagi Dewan Pertimbangan Agung. Alasannya, saat ini sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden yang memiliki fungsi relatif sama.

Wacana menghidupkan lagi Dewan Pertimbangan Agung hadir usai adanya usulan Presidential Club dari presiden terpilih 2024–2029 Prabowo Subianto.

“Kan ada Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres, pengganti Dewan Pertimbangan Agung. Masa ada dua?,” kata JK pada wartawan usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

Usulan "Presidential Club" menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dilontarkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5).

Bamsoet mengatakan Indonesia pernah memiliki lembaga bernama DPA pada masa Orde Baru. Meski demikian, lembaga tersebut dihapus memasuki masa Reformasi.

"Boleh saja, tergantung Prabowo, tetapi itu harus melalui tentu saja amendemen kelima (UUD 1945)," kata Bamsoet.

Ia mengatakan bahwa bila Prabowo menghendaki DPA dihidupkan kembali, maka akan diisi oleh mantan Presiden dan Wakil Presiden RI. "Jadi, diwadahkan dalam bentuk formal supaya juga ada (kebanggaan bagi mantan Presiden-Wakil Presiden RI sebagai Dewan Pertimbangan Agung," ujar Bamsoet.

Prabowo - Gibran hadiri halalbihalal PBNU (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.)

 

 Sebelumnya, Jokowi menyambut baik usulan Prabowo Subianto untuk membentuk Presidential Club. Forum itu dimaksudkan sebagai wadah para mantan presiden yang masih hidup agar saling berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

 Kendati demikian, Jokowi tidak ingin merespon wacana yang menyebut dirinya adalah Wantimpres pada jabatan Prabowo-Gibran mendatang. Jokowi bilang, ia masih fokus mengemban amanat sebagai presiden yang kini tersisa enam bulan.

 “Sekarang masih bekerja sampai sekarang, ini (malah) ditanyakan begitu," kata Jokowi kepada wartawan seusai meninjau Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada Selasa (14/5).

Reporter: Amelia Yesidora