Tiga kloter penerbangan jemaah haji di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (24/5) lalu mengalami keterlambatan atau delay. Keterlambatan terjadi hingga berjam-jam pada penerbangan Garuda Indonesia.
Bukan hanya itu saja, sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan ada 152 kloter yang diterbangkan ke Tanah Suci dari periode 12-19 Mei 2024. Persentase keterlambatan pesawat Garuda paling tinggi yakni mencapai 47,5%.
Jika dirinci, dari 80 penerbangan, 38 pesawat mengalami keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Jika ditotal, keterlambatannya mencapai 32 jam 24 menit.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan demi mewujudkan penerbangan yang berkeselamatan, terutama pada masa angkutan haji 2024.
Irfan mengaku siap untuk melakukan perbaikan sehingga angkutan haji dapat terlaksana dengan baik dan para calon haji tetap aman, nyaman, dan selamat selama penerbangan. “Kami akan terus melakukan perbaikan, keselamatan dan kenyamanan jamaah haji,” kata Irfan dikutip dari Antara, Jumat (24/5).
Irfan enggan memberi komentar soal teguran dari Kementerian Agama terkait masalah penebangan jamaah haji. Pihaknya berkomitmen akan terus memperbaiki segala yang menjadi hambatan demi memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah menyiapkan sebanyak 14 pesawat berbadan lebar untuk melayani jamaah calon haji asal Indonesia pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Armada pesawat ini disiapkan untuk melayani jamaah calon haji dari dan menuju Tanah Suci mulai 12 Mei 2024 yang terdiri atas pesawat Boeing dan Airbus.
"Penerbangan awal kami lakukan dari Jakarta dan Solo. Jamaah yang akan dibawa ada 109 ribu calon haji dengan komposisi yang cukup," ucap irfan di Tangerang, Banten, Rabu (8/5).
Pada musim haji tahun ini Garuda Indonesia akan menerbangkan 109 ribu jamaah haji. Jumlah itu akan dibagi ke dalam 292 kelompok terbang (kloter) dan akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi yaitu Jakarta, Medan, Padang, Aceh, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok.
Garuda juga turut memastikan seluruh pesawat berbadan lebar yang akan digunakan untuk melayani jamaah calon haji dalam keadaan prima dan layak terbang melalui serangkaian inspeksi berlapis, termasuk perawatan menyeluruh terhadap mesin pesawat serta keseluruhan komponen vital pesawat.
Kemenag Layangkan Protes
Kementerian Agama (Kemenag) akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada PT Garuda Indonesia, serta meminta perusahaan untuk memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.
"Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam keterangan resmi, Jumat (24/5).
Kemenag juga meminta kepada Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional dengan melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang. Karena penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji.
"Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” ujarnya.