Ketua Dewan Pimpinan Daerah DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Said Abdullah mengatakan partainya menilai Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat potensial di Pilkada Jawa Timur. Menurut Said latar belakang Khofifah dengan basis pemilih di Jawa Timur berkesinambungan.
"Jawa Timur itu basis kaum Nahdliyin atau NU. Khofifah itu santriwati tulen. Dibesarkan dari kalangan NU, bahkan saat ini beliau masih Ketua Umum Muslimat, organisasi perempuan Nahdliyin yang dikenal memiliki pengikut yang besar, dan memiliki loyalitas tinggi," kata Said seperti dikutip Selasa (28/5).
Said berpandangan dengan latar belakang hari ini, Khofifah akan lebih kuat bila didampingi oleh figur abangan seperti dari kalangan abangan. Atas alasan itu ia mengatakan PDIP akan mendorong agar Khofifah bisa menggandeng kader PDIO sebagai wakil gubernur di Pilkada.
"Kalau Mbak Khofifah bersedia merangkul kalangan abangan sebagai wakilnya yang berasal dari PDI Perjuangan, saya kira dua kekuatan ini akan mewakili dua corak kultural besar di Jatim," kata Said.
Tiga Cawagub Potensial
Lebih jauh ia mengatakan, banyak kader partai banteng yang bersedia mendampingi Khofifah. Ia pun menawarkan sejumlah nama. Beberapa di antaranya, Bupati Gresik, Akhmad Yani; Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin; Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono; Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani; Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.
Di antara tiga nama itu, ia menyebut sosok Fauzi memiliki karakter tersendiri karena berasal dari Madura. “Mas Fauzi akan melengkapi keterwakilan masyarakat Madura sebagai pemimpin di Jawa Timur. Setelah Pak Noer, tidak ada lagi keterwakilan orang Madura sebagai pemimpin di Jawa Timur," kata Said.
Di sisi lain, Said memberi jaminan bahwa PDIP Jawa Timur akan totalitas dalam memenangkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung partai banteng. Ia mengatakan PDIP akan menggerakkan seluruh kekuatan untuk mendukung Khofifah dan wakilnya.
Sementara itu Khofifah saat ini sudah mendapat mandat untuk maju di Pilkada Jawa Timur berpasangan dengan Emil Dardak. Mereka sudah mendapat restu dari Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, dan Partai Amanat Nasional.