Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu atau SPALDT Bambu Kuning di Kota Pekanbaru, Riau, hari ini, Jumat (31/5).
Pembangunan fasilitas ini menelan investasi Rp 902 miliar dari pinjaman Asian Development Bank atau ADB, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Hari ini masyarakat Kota Pekanbaru memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat untuk mengolah air limbah yang ada di Kota Pekanbaru, menjaga lingkungan air, menjaga kualitas air tanah, menjaga air baku yang kita miliki," ucap Presiden di Pekanbaru, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (31/5).
SPALDT Bambu Kuning mulai dibangun pada 2020 dengan kapasitas 8.000 meter kubik per hari. Fasilitas ini berpotensi terhubung ke 11 ribu sambungan rumah tangga. Jokowi berharap kualitas hidup masyarakat Pekanbaru bisa meningkat karena kualitas air meningkat. Selain itu, lingkungan bisa tetap bersih dan sehat.
Di sisi lain, Kepala Negara turut mengapresiasi kerja sama antara lembaga pemerintah dan bantuan internasional untuk merealisasikan proyek infrastruktur tersebut. "Kerja mestinya seperti ini, semuanya bergerak sehingga apa yang kita inginkan bisa selesai," tambahnya.
Dalam acara ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Riau S.F. Hariyanto, Pj. Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.
Turut hadir juga Dirut Adhi Karya Entus Asnawi, Dirut Wika Agung Budi Waskito, Dirut PT PP Novel Arsyad, dan ADB Country Director Jiro Tominaga.