Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memperpanjang termin penyaluran bantuan sosial atau bansos pangan beras kepada keluarga penerima manfaat hingga kuartal III tahun ini.
Ketentuan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat memimpin rapat terbatas soal pangan di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (3/6). Sejumlah pejabat yang hadir dalam rapat itu di antaranya adalah Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan memperpanjan periode penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) per bulan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KMP) hingga kuartal III 2024. Arief mengatakan bahwa pihaknya masih mendapatkan kucuran pendanaan untuk bantuan pangan hanya sampai Juni tahun ini.
Dia menyebut, Bapanas masih menunggu persetujuan penyesuaian anggaran dari Kementerian Keuangan untuk melanjutkan perpanjangan bantuan pangan beras itu.
"Sudah diputuskan untuk diteruskan, hanya saja tidak akan sampai 12 bulan. Pokoknya dilanjutkan tapi tidak sampai Desember," kata Arief sesusai rapat di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (3/6)
Dia menyatakan stok cadangan beras pemerintah alias CBP di Bulog saat ini masih mencapai 1,8 juta ton. Angka ini dianggap dapat memenuhi kebutuhan pangan domestik dan program perpanjangan termin bantuan beras. Adapun konsumsi beras dalam negeri dalam sebulan diprediksi menyentuh 220 ribu ton.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah berencana untuk memaksimalkan kuota importasi beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini. Arief menyebut, kebijakan impor beras ditujukan untuk menjaga stok CBP di angka lebih dari 1 juta ton.
"Importasi dilakukan kalau produksi dalam negeri terbatas. Mau panen atau tidak panen, stok beras harus di atas 1 juta ton," kata Arief.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan penyaluran bansos tersebut dapat diperpanjang jika anggaran mencukupi. “Kita lihat APBN ya, kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan lagi ke bulan berikutnya. Tapi, janji saya sampai Juni dulu,” kata Jokowi di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (16/2).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menguraikan penyaluran bantuan beras dapat menekan kenaikan harga beras di pasar saat ini sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
“Itulah fungsi negara, membantu kalau ada kenaikan harga beras. Kalau di negara lain kan enggak ada bantuan pangan beras seperti yang kita miliki. Untung APBN kita mampu memberikan,” ujar Jokowi.