Taj Yasin Unggul Survei di Pilgub Jateng, PPP Bersiap Bangun Koalisi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku sedang menimbang sosok mantan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin untuk menjadi kandidat calon gubernur Jateng pada pemilihan gubernur tahun ini. Taj merupakan kader PPP sebelum akhirnya memutuskan mundur dan maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu 2024.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy (Romy) mengatakan sosok Gus Yasin merupakan kader partai handal. Ia terbukti punya pengalaman mumpuni saat mendampingi Ganjar Pranowo selama 5 tahun di Jawa Tengah.
"Saat ini Gus Yasin adalah salah satu kandidat yang kami elus-elus," kata Romy lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (7/6).
Selain Taj Yasin, PPP juga telah menyiapkan kandidat internal partai lainnya untuk ikut di pemilihan gubernur Jawa Tengah November mendatang. Nama yang dipersiapkan adalah Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi untuk ikut dalam Pemilihan Gubernur Jateng November mendatang.
"Tentu semuanya masih kami dalami kesiapannya, persyaratan administrasinya, elektabilitasnya, dan kemungkinan koalisi pasangannya," ujar Romy.
Menurut Romy, PPP akan membangun komunikasi dengan partai lain untuk mengusung Taj atau sosok lain yang diusung PPP pada Pilkada. Romy mengatakan saat ini penjajakan sudah dilakukan dengan beberapa partai. Namun ia belum mengungkapnya.
Sosok Taj Yasin menjadi pilihan tertinggi kandidat yang dianggap pantas menjadi gubernur Jawa Tengah dari hasil survei Katadata Insight Center (KIC). Dari hasil survei yang dilakukan pada periode 3-9 Mei 2024 itu, Gus Yasin mendapat 20,4% suara responden.
Adapun saingan terdekat Gus Yasin hanyalah mantan wali kota Semarang Hendrar Prihadi. Dari 895 responden yang disurvei, Hendrar memperoleh 10,4% suara.
Kandidat lainnya di Jawa Tengah versi survei KIC kurang mendapat perhatian dari responden, pasalnya mereka hanya mendapat suara kurang dari 10%. Beberapa tokoh itu yakni Abdul Fikri Faqih (7,3%), Dico Ganinduto (7,3%), Muhammad Yusuf Chudlori (7,2%), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (6,8%).
Kemudian Ahmad Luthfi (4,9%), Casytha Arriwi Kathmandu (3,8%), Djoko Nugroho (3,7%), Sudirman Said (3,7%), Sudaryono (3,5%), Nusron Wahid (2,7%), Arief Rohman (2,3%). Ada juga Kusdinar Untung Yuni (2,2%), Nana Sudjana (2,0%), Sholahuddin Ali (1,8%), Rofik Ananto (1,2%), Wihaji (1,1%), dan Oegroseno (0,4%).