5 Provinsi dengan Pelaku Judi Online Terbanyak, Jawa Barat Nomor Satu

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (tengah) didampingi Menkominfo Budi Ari Setiadi (kiri) dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana (kanan) memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang pemberantasan judi online di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (19/6/2024). Rapat perdana Satgas Pemberantasan Judi Online itu digelar setelah dibentuknya satgas tersebut oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2024 dalam upaya percepatan pemberantasan judi online secara tegas dan terpadu.
25/6/2024, 17.41 WIB

Pemerintah membeberkan daerah dengan jumlah pelaku judi online terbanyak. Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah paling banyak terpapar judi online di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto usai rapat koordinasi pencegahan perjudian daring hari ini. Rapat tersebut digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta. . Hadi merujuk data yang dikeluarkan

"Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), yang pertama adalah Jawa Barat," kata Hadi dikutip dari Antara, Selasa (25/6).

Berikut lima provinsi dengan pelaku judi online terbesar:

1. Jawa Barat dengan 535.644 pelaku dan nilai transaksi Rp 3,8 triliun.
2. Jakarta dengan 235.568 pelaku dan nilai transaksi Rp 2,3 triliun
3. Jawa Tengah dengan 201.963 pelaku dan nilai transaksi Rp 1,3 triliun
4. Jawa Timur dengan 135.227 pelaku dan nilai transaksi Rp 1,05 triliun
5. Banten dengan 150.302 pelaku dan nilai transaksi Rp 1,02 triliun.

Hadi juga mengungkapkan lima kabupaten dan kota dengan transaksi judi online terbesar. Jakarta Barat merupakan kota dengan nilai transaksi terbanyak. Berikut daftar lima terbesar:

1. Kota Jakarta Barat dengan nilai transaksi Rp 792 miliar.
2. Kota Bogor dengan nilai transaksi Rp 612 miliar.
3. Kabupaten Bogor dengan nilai transaksi Rp 567 miliar
4. Kota Jakarta Timur dengan nilai transaksi Rp 480 miliar
5. Kota Jakarta Utara dengan nilai transaksi Rp 430 miliar.

Tak hanya itu, Hadi juga membongkar data judi online hingga tingkat kecamatan. Ada tujuh kecamatan dengan nilai transaksi terbanyak yakni:

1. Kecamatan Bogor Selatan yakni 7.916 penjudi online dengan nilai Rp 349 miliar
2. Kecamatan Tambora yakni 7.916 penjudi online dengan nilai Rp 196 miliar
3. Kecamatan Cengkareng yakni 14.782 penjudi online dan nilai transaksi Rp 176 miliar
4. Kecamatan Tanjung Priok yakni 9.554 penjudi online dan nilai transaksi Rp 139 miliar
5. Kecamatan Kemayoran yakni 6.080 penjudi online dan nilai transaksi Rp 118 miliar
6. Kecamatan Kalideres yakni 9.825 penjudi online dan nilai transaksi Rp 113 miliar
7. Kecamatan Penjaringan yakni 7.127 penjudi online dan nilai transaksi Rp 108 miliar

Hadi mengatakan pemerintah akan mengumpulkan para camat untuk ikut memberantas judi online. "Nanti akan kami berikan namanya, nomor handphone, dan alamatnya," kata Hadi.

Reporter: Antara