Nama lembaga Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian alias Rahim tengah menjadi pembicaraan karena disinyalir menjadi perantara pertemuan lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog minggu lalu.
Bila dilihat sejarahnya, lembaga ini sudah memiliki hubungan panjang dengan NU. Pimpinan Rahim berasal dari kalangan Nahdliyini. Mereka juga pernah mengirimkan kader ormas Islam tersebut bertemu perwakilan Israel di Singapura.
Informasi keterkaitan Rahim dengan NU ini sebelumnya bisa dilihat dalam laman resmi rahim.or.id. Situs ini tidak bisa diakses lagi per Rabu (17/7) pagi, namun masih bisa diakses pada Selasa (16/7).
Dari catatan Katadata.co.id, ada empat tokoh NU dalam susunan manajemen Rahim. Mereka ialah:
1. Mukti Ali Qusyairi, Presiden Direktur Rahim sekaligus Ketua LBM PWNU DKI Jakarta
2. Zainul Maarif, Manajer Penelitian Domestik Rahim sekaligus Pengurus LBM PWNU DKI Jakarta
3. KH Asnawi Ridwan, Manajer Penelitian Kitab Suci Rahim dan anggota NU Depok
4. K.H. Roland Gunawan, Manajer Media dan Komunikasi Rahim sekaligus Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta.
Posisi Mukti dan Zainul ini juga dikonfirmasi oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta, Samsul Ma’arif. Dua orang ini adalah bagian dari PWNU DKI.
“Pengurus yang masuk ke lembaga Rahim itu ada beberapa orang, termasuk ketuanya Mukti Ali. Yang pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI, namanya Zainul Maarif, merangkap dosen Unusia,” ujar Samsul di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
Samsul mengaku baru tahu keberadaan lembaga ini. Saat mengonfirmasikan Rahum ke Mukti, ia menjawab lembaga tersebut sebatas forum dialog antar umat berahama. Samsul bakal memanggil pengurus LBM NU DKI Jakarta yang bergabung dengan Rahim itu pada Kamis (18/7).
Rahim juga sudah merespons tudingan ini. Mereka mengaku tidak terlibat dalam pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel. Rahim juga menyebut Manajer Penelitian Domestik, Zainul Maarif, berangkat atas nama pribadi.
"Saudara Zainul Maarif sebagai bagian dari orang yang bertemu dengan Presiden Israel adalah atas nama pribadi dan tidak mewakili/atas nama RAHIM,” kata Rahim dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7).
Kirim Nahdliyin ke Kedutaan Israel
Pertemuan Rahim dengan pihak Israel bukan kali pertama. Pada 12–16 Agustus 2023 lalu, enam anggota lembaga tersebut berangkat ke Singapura untuk bertemu pihak Kedutaan Israel dan komunitas Yahudi di Singapura.
Empat dari enam delegasi tersebut adalah Nahdliyin. Mereka ialah empat orang pengurus Rahim dari NU, yakni Mukti Ali Qusyairi, Zainul Maarif, Asnawi Ridwan, dan Roland Gunawan.
Melansir laman resmi Rahim, mereka mulai bekerjasama dengan Duta Besar Israel untuk Singapura, Eli Vered Hazan dan Wakil Kepala Misi Israel Hila Burg Silberstein.
Kala itu, Direktur Eksekutif Rahim, Mukti Ali Qusyairi menjelaskan kunjungan ini bertujuan melakukan penelitian lapangan. Mereka ingin menggali data dan belajar dari Singapura terkait toleransi dan hubungan antaragama, terutama Islam-Yahudi.
Tiga Koalisi
Dengan adanya pihak NU dalam kepengurusan Rahim, lembaga ini mencantumkan logo NU dalam daftar koalisi mereka. Per Selasa (16/7), Rahim menyebut ada tiga lembaga yang tergabung dalam koalisi ini:
1. LBM NU
2. Eits Chaim Indonesia yaitu yayasan nonprofit yang bertujuan meningkatkan pemahaman kepercayaan bangsa Yahudi
3. Asosiasi Bani Noah Indonesia yang beranggotakan pengikut Yahudi Torah meski bukan keturunan Yahudi.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sudah merespon adanya logo mereka di laman itu. Ia meminta agar logo itu diturunkan pada Selasa (16/7). Di hari yang sama, logo LBM NU tidak ada lagi di laman itu, namun masih ada bila mengakses laman dalam bahasa inggris.