Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas empat hal strategis saat melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan alias MBZ di Qasr Al Watan pada Rabu (17/7).
Empat isu tersebut yakni upaya peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, kolaborasi energi bersih dan iklim serta kerja sama sosial budaya. Jokowi mengapresiasi UEA yang telah menyelesaikan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Hal ini menjadikan UEA sebagai negara Timur Tengah pertama yang memiliki kerja sama CEPA dengan Indonesia. Komitmen bersama itu mengotimalkan kerja sama sistem pembayaran antara Bank Indonesia dan bank sentral UAE.
Kemitraan dalam aspek perdagangan dan industri itu juga menyasar kepada proyek pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk Angkatan Laut UEA yang dilakukan PT PAL dengan Tawazun. “Saya yakin semua ini akan memberikan manfaat positif bagi perdagangan kedua negara," kata Jokowi dalam siaran pers.
Terkait kerja sama investasi strategis, Jokowi dan MBZ sepakat untuk menguatkan investasi UEA di Indonesia. Salah satunya menyasar kepada investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan hilisirasi industri.
Penguatan kerja sama investasi UEA di IKN mengacu pada komitmen UEA untuk mendirikan distrik keuangan atau financial center. Jokowi pun mendorong MBZ untuk meningkatkan kerja sama hilirisasi industri di Indonesia, khususnya pada pengembangan kendaraan listrik.
Pembahasan lebih lanjut terkait kerja sama untuk isu IKN dan kendaraan listrik akan diikuti dengan pembahasan yang lebih teknis antara tim dua negara.
Di sisi lain, MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan UEA selama kepemimpinan Jokowi. Pada tahun 2014, volume perdagangan nonmigas antara dua negara mencapai US$ 2,7 miliar dan terus meningkat hingga US$ 4,4 miliar pada 2023.
"Hal ini mencerminkan besarnya perkembangan yang terjadi dalam hubungan antara kedua negara selama periode ini,” kata MBZ.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung kerja sama iklim dan energi bersih sekaligus mengapresiasi dukungan investasi 145 megawatt (MW) pembangkit listrik tenaga surya terapung di Cirata. Pembangkit tenaga surya ini rencananya akan dikembangkan hingga kapasitas 500 MW.
Jokowi juga menyambut baik adanya peletakan batu pertama proyek Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir antara BRIN Indonesia dan Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC). “Terima kasih Yang Mulia untuk dukungan nyata bagi transisi energi Indonesia," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 bagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi dan moderasi Islam. Pada kesempatan tersebut, Jokowi turut mengucapkan terima kasih atas pembangunan Masjid Syekh Zayed dan Rumah Sakit Radiologi di Solo.
“Juga penamaan jalan di Abu Dhabi dan Masjid Jokowi di Abu Dhabi. Ini akan mempererat hubungan kita ke depan antara Indonesia dan UEA," kata Jokowi.