Pemerintah tengah menyiapkan empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru dengan total nilai investasi Rp 161 triliun. Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin mengatakan pemerintah mempersiapkan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) untuk meresmikan 4 KEK baru.
“Untuk bisa ditetapkan menjadi KEK, kita perlu ada penetapan Peraturan Pemerintah (PP) yang akan ditandatangani oleh Presiden,” kata Rizal saat media sharing session Kawasan Ekonomi Khusus di Jakarta, Senin (22/7).
Rizal merinci, 4 KEK baru itu adalah, KEK Nipa di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang difungsikan untuk industri logistik dan distribusi pengembangan energi. Selanjutnya KEK Edutek Medika Internasional Banten yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang. KEK ini berfokus pada riset, ekonomi digital dan pengmbangan teknologi pendidikan, kesehatan dan industri kreatif.
KEK ketiga adalah sektor pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang berlokasi di Batam yang fokus pada pariwisata kesehatan. Adapun KEK keempat adalah Industri Hijau Bungku di Morowali, Sulawesi Tengah yang memiliki rencana kegiatan usaha produksi dan pengolahan logistik dan distribusi pengembangan energi.
“Dengan adanya KEK, nanti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut serta kita bisa menciptakan lapangan kerja dengan adanya investasi yang masuk di KEK,” jelas Rizal.
7 Usulan KEK Baru
Pemerintah menyatakan telah menerima usulan pembentukan 7 KEK baru dari para pelaku usaha dalam negeri. Salah satunya berlokasi di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebanyak 7 usulan KEK tersebut berlokasi di berbagai wilayah, mulai dari Pulau Jawa, IKN, hingga Sulawesi. Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin mengatakan, saat ini usulan tersebut masih dalam tahap peninjauan oleh Pemerintah.
Untuk usulan KEK di IKN, Rizal membeberkan bahwa proyek tersebut akan berfokus pada penyediaan energi untuk IKN serta aktivitas pertambangan. Dia juga menyakinkan bahwa tujuh usulan KEK itu sudah diminati banyak investor dalam maupun luar negeri.
Secara kumulatif dari 2012 sampai dengan semester I tahun ini sudah ada investasi Rp 205,2 triliun. “Untuk tahun ini, kita sudah mencapai target sebesar Rp 78,1 triliun, sudah terkumpul Rp 31,4 triliun, sudah 40 % tahun ini terealisasikan,” ujarnya.
Untuk tahun 2024, pemerintah menargetkan 38.953 penyerapan tenaga kerja. Sementara hingga semester I baru terpenuhi 39 % atau sekitar 15.229 tenaga kerja.