Rekam Jejak Politikus Demokrat Andi Arief, dari Aktivis Menjadi Komisaris PLN

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menyapa wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/5/2023).
23/7/2024, 18.58 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat politikus Partai Demokrat Andi Arief sebagai Komisaris PT PLN (Persero). Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengonfirmasikan kabar tersebut.

Pengangkatan Andi dilakukan di kantor pusat PLN, Blok M, Jakarta Selatan, sekira pukul 10.00 WIB, Selasa (23/7). "Iya, benar," kata Jansen dalam pesan singkat kepada Katadata.co.id, Selasa (23/7).

Pria kelahiran Bandar Lampung 20 November 1970 tersebut dikenal sebagai salah satu aktivis yang ikut berperan menumbangkan era Orde Baru. Ia menempuh studi Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ketika berkuliah, Andi pernah menjabat sebagai Ketua Umum Senat mahasiswa Fisipol UGM dan Pemimpin Umum Majalah Mahasiswa Fisipol. Ia juga membentuk Komite Penegak Hak Politik Mahasiswa (Tegaklima) bersama Velix Wanggai dan Denny Indrayana.

Pada Pemilu 2004, Andi menjadi bagian tim pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla. Dua tahun setelahnya, ia ditunjuk menjadi Komisaris PT Pos Indonesia.

Ia pun mencoba peruntungan politik dengan maju sebagai calon Wakil Gubernur Lampung mendampingi Muhajir Utomo pada 2008, usahanya itu berujung kekalahan.

Setahun setelahnya, pada 2009 Andi memutuskan mundur dari PT Pos Indonesia dengan alasan berfokus pada pemenangan SBY-Boediono di Pilpres 2009.

Kala itu, SBY meraih kemenangan untuk periode keduanya, Andi lalu ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. 

Usai pemerintahan SBY, Andi keluar pemerintahan dan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Di posisinya, ia kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Namun, karir Andi juga sempat terganjal usai penangkapan dirinya akibat penggunaan narkotika jenis sabu pada 3 Maret 2019 lalu. Namun, polisi akhirnya melepas Andi pada 5 Maret 2019 karena menganggap tak cukup bukti menjeratnya.

Pada 2024, Andi bertugas sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat. Ia juga aktif dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.