Profil Penerima Golden Visa RI, dari Bos ChatGPT hingga Boeing Indonesia

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/rwa.
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan Golden Visa kepada Pelatih Sepak Bola Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong (keempat kiri) disaksikan oleh Menkum HAM Yasonna Laoly (kedua kiri) dalam acara peluncuran Golden Visa di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
26/7/2024, 15.55 WIB

Pemerintah Indonesia menerbitkan 300 Golden Visa untuk para investor perorangan dan korporasi, talenta global, dan tokoh dunia. Presiden Joko Widodo mengatakan penerbitan ratusan visa eksklusif tersebut telah menjaring komitmen investasi senilai Rp 2 triliun.

Pada 2024 ini, pemerintah menargetkan pemberian 1.000 Golden Visa kepada para investor dan individu kompeten. Dari 300 penerima Golden Visa yang tercatat, pemerintah mengumumkan telah menyalurkan visa eksklusif tersebut kepada co-founder ChatGPT sekaligus CEO OpenAI Sam Altman, pelatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia Shin Tae-Yong (STY) dan Presiden Boeing untuk Asia Tenggara sekaligus Presiden Direktur PT. Boeing Indonesia, Penny Burtt.

Penerapan Golden Visa bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Dalam penjelasannya Jokowi mengatakan kehadiran Golden Visa diharapkan menarik arus dan menciptakan iklim investasi yang dapat menarik talenta berkemampuan tinggi.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan, pemberian Golden Visa kepada para talenta global dan tokoh dunia lebih banyak berangkat dari rekomendasi kementerian dan lembaga.

Dia mengatakan, penerima Golden Visa tak melulu harus berkontribusi lewat penanaman modal atau penyaluran uang ke Indonesia. Penerima visa eksklusif juga bisa berasal dari kategori talenta global, dan tokoh dunia yang berisi individu dengan potensi serta kontribusi tinggi untuk Indonesia.

Pemerintah menyampaikan bahwa Golden Visa memberikan kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya sehingga memberikan efek berganda terhadap perekonomian Indonesia.

Berikut profil beberapa penerima Golden Visa yang diluncurkan Jokowi 

Profil Penerima Golden Visa Sam Altman

WNA pertama yang memperoleh fasilitas Golden Visa yakni co-founder sekaligus CEO OpenAI Sam Altman pada Agustus 2023. OpenAI merupakan perusahaan yang membuat teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) chatbot ChatGPT.

Pria kelahiran 1985 itu menerima golden visa untuk sub-kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun. Berdasarkan laporan Business Insider, Sam Altman dibesarkan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.

Ia menempuh pendidikan di Stanford University jurusan ilmu komputer pada 2004. Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya. Sam mengawali karir sebagai Presiden Akselerator startup Y-Combinator. Sebelum mengambil alih sebagai Y Presiden Combinator, Sam Altman bekerja sebagai mitra paruh waktu di Y Combinator.

Pada 2005, ia menjadi salah satu pendiri Loopt, aplikasi media sosial berbasis lokasi. Sam Altman bergabung dengan CEO Apple Steve Jobs di panggung WWDC 2008, menghadirkan Loopt sebagai salah satu aplikasi pertama di iPhone App Store.

satu dekade berselang, Sam Altman bersama Elon Musk mendirikan OpenAI pada 2015, sebagai perusahaan riset dan pengembangan AI.

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan Pemberian Golden Visa kepada Sam Altman merupakan rekomendari dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Profil Penerima Golden Visa Shin Tae-Yong (STY)

Pelatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia, Shin Tae-Yong (STY) juga mendapatkan Golden Visa yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seremoni penyerahan Golden Visa kepada SYT dilaksanakan di Hotel The Ritz-Carlton pada Kamis, 25 Juli 2024. Penyerahan Golden Visa kepada STY merupakan usulan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.

Sejak ditangani oleh Shin Tae-yong, timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dalam hal skema permainan, dimana kini skuad Garuda mampu menyuguhkan permainan menarik, dengan pola Tiki-Taka.

Pria asal Korea Selatan ini menjadi orang pertama yang melatih timnas di berbagai tingkatan, mulai U-19, U-20, U-23 dan timnas senior. Sejak dilatih oleh Shin Tae-yong, peringkat Indonesia di FIFA terus menanjak, dari peringkat 173 pada 2020 menjadi 134 pada 2024.

Di level senior, Shin Tae-yong berhasil memimpin timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020. Kemudian, ia juga berhasil membawa Indonesia ke ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun dan lolos ke babak 16 besar. Sayangnya, perjuangan skuad Garuda saat itu harus terhenti setelah dikandaskan Australia.

Sementara, di level junior, ia berhasil membawa timnas Indonesia U-20 ke Piala Asia U-20 tahun lalu yang diselenggarakan di Uzbekistan. Kemudian, ia juga membawa timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23 di Qatar untuk pertama kalinya, dan langsung melesat ke babak delapan besar atau perempat final. Shin Tae-yong bukan orang yang baru di kancah sepak bola. Pria kelahiran Yeongdeok, Korea Selatan, berusia 53 tahun ini, merupakan salah satu pemain andalan Korsel di era 1990-an.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly mengatakan tidak ada alasan untuk tidak memberikan fasilitas Golden Visa kepada STY. Menurut Yasonna, STY telah memberikan peran singnifikan terhadap peningkatan kualitas sepak bola di Tanah Air. "STY itu global talent. Kalau untuk STY, no question lah. Dia sudah banyak berjasa," kata Yasonna seusai peluncuran layanan Golden Visa di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta pada Kamis (25/7).

Profil Penerima Golden Visa Penny Burtt

Penny Burtt mulai menjabat sebagai pimpinan Boeing untuk kawasan Asia Tenggara mulai 3 Juli tahun ini. Selain itu, dia juga diberikan amanah sebagai Direktur dan Pimpinan Boeing Singapore Pte. Ltd., serta Presiden Direktur PT. Boeing Indonesia. Lewat beragam posisi yang ia duduki, Burtt kini berkantor di Singapura.

Burtt sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Grup di Asialink. Ia juga punya pengalaman sebagai pimpinan perusahaan layanan keuangan dan pembayaran global Visa Inc dan perusahaan konsultan McKinsey & Company untuk kawasan Asia.

Burtt merupakan mantan diplomat Australia yang pernah bertugas di Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Dia pernah tercatat sebagai anggota Dewan U.S.-ASEAN Business Council.




Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu