Cak Imin Tepis Anggapan PKB Serang PBNU dan Menag Yaqut Lewat Pansus Haji
Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB menyatakan tidak ada sentimen pribadi dalam pembentukan pansus angket haji di DPR. Hal ini menanggapi kecurigaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Yahya Cholil Staquf.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menjelaskan pansus angket haji ini berawal dari Komisi VIII yang mengalami kemacetan rapat dengan Kementerian Agama karena tidak mendapat data yang memadai.
Komisi VIII akhirnya sepakat membongkar data ini lewaat pansus angket, khususnya terkait visa haji reguler yang tidak diberi pada jamaah yang sudah antri puluhan tahun.
“Jadi, ini murni urusan Komisi VIII yang meminta pansus angket haji. Fokusnya apakah terjadi penyelewengan penggunaan visa haji, enggak ada urusannya dengan PKB atau PBNU,” kata Cak Imin dilansir dari Twitter pribadinya, Senin (29/7).
Senada dengan Cak Imin, anggota Pansus Angket Haji dari PKB, Luluk Nur Hamidah, bilang PBNU terlalu menyederhanakan masalah. Menurutnya, pansus sudah disepakati semua fraksi dan ditetapkan lewat rapat paripurna.
“PKB bukanlah partai mayoritas di DPR RI, sangat mustahil dapat mempengaruhi seluruh fraksi hanya demi membalaskan dendam pribadi Gus Imin terhadap Menteri Agama,” kata Luluk dalam keterangan yang diterima Katadata.co.id, Senin (29/7).
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Yahya Cholil Staquf mengaku pelaksanaan haji tahun ini baik-baik saja. Ia curiga pansus dilatarbelakangi masalah untuk menyerang PBNU.
“Ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan, pansus haji kemudian menyerang NU. Jangan-jangan ini masalah pribadi,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7).
Gus Yahya menduga ada hubungan antara pansus haji dengan dirinya selaku ketua PBNU dan adiknya Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat Menteri Agama.