Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuding aksi massa menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mundur dari jabatannya didalangi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Unjuk rasa berlangsung di depan Kantor PBNU pada Jumat (2/8).
Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung mendapatkan bukti keterlibatan PKB. "Kami mendapatkan banyak bukti. Mereka ini memang digerakkan untuk menyerang PBNU," kata Suleman dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (4/8).
Ia mengatakan salah satu bukti yang mereka dapatkan adalah massa yang melakukan unjuk rasa datang dari arah Jalan Raden Saleh atau dari Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
Sulaeman mengatakan massa yang berdemonstrasi dipimpin oleh seseorang bernama Muhammad Solihin. Dari hasil penelusuran PBNU, Solihin merupakan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat dan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Indramayu.
"PCNU Indramayu juga telah mengonfirmasi bahwa massa ini digerakkan oleh beberapa orang PKB dari Indramayu," kata dia.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur Menggugat itu menuntut Gus Yahya untuk mundur dari kepengurusan PBNU. Mereka menyebut Gus Yahya melanggar hasil Muktamar Lampung pada 2021.
Solihin juga mengatakan bahwa Gus Yahya harus mundur karena diduga telah berpolitik praktis. "Dan yang sangat menyakitkan mencampuri urusan orang lain, rumah tangga orang lain, yang katanya tidak berpolitik praktis, tetapi malah justru hari ini kami dipertontonkan dengan keputusan PBNU membentuk tim investigasi," ujarnya.
Selain menuntut Gus Yahya mundur dari jabatannya di PBNU, massa aksi juga meminta Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk mundur.
"Tuntutannya ketika melanggar muktamar, siapa pun ketua umum yang mengawal, menahkodai ini harus mundur dan juga bapak sekjen," katanya.
Hubungan Tegang PBNU vs PKB
Belakangan hubungan PBNU dan PKB bersitegang. PKB menganggap PBNU melakukan intervensi politik terhadap kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Gus Yahya sempat melontarkan pernyataan menganalogikan hubungan NU dengan PKB seperti pabrik mobil yang perlu menarik produk gagal dari pasar.
Sebaliknya, PBNU merasa diserang dengan pembentukan Pansus Haji yang meminta pertanggungjawaban Gus Yahya sebagai Menteri Agama.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membuat pernyataan melalui akun X atau Twitter pada Sabtu malam. Cak Imin menyebut Gus Yahya telah melanggar khittah atau garis besar perjuangan NU.
"Omongan Yahya dan Saipul nggak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa nggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittah yang ditegaskan mereka sendiri," kata Cak Imin melalui akun @cakimiNOW.
Cak Imin menyebut suara PKB berhasil meningkat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, setelah ditinggalkan Gus Yahya dan Gus Ipul.
"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," ujar Cak Imin.