Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut tidak ada perubahan signifikan terkait hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan Moeldoko merespons pernyataan Megawati pada Senin (5/8) soal hubungannya dengan Jokowi. "Saya pikir dalam pandangan saya, dari beliau (Presiden Jokowi) ini tidak ada yang berubah," kata Moeldoko di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (6/8).
Saat acara penyerahan duplikat bendera pusaka kemarin, Megawati menyampaikan hubungannya secara pribadi dengan Jokowi baik. Meski demikian, ia menolak wacana tiga periode karena melanggar konstitusi.
"Saya sama Presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Saya tahu hukum kok," kata Megawati dalam keterangan tertulis, Senin (5/8).
Megawati tak menjelaskan secara gamblang apakah Jokowi pernah meminta perpanjangan masa jabatan. Namun ia mengatakan hanya berbicara kebenaran dan tak ingin melihat negara menjadi rusak.
"Dan rusaknya oleh kalian sendiri, orang Indonesia yang sudah tidak merasa lagi harus bergotong royong, harus kekeluargaan, tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika." katanya.
Megawati lalu menyinggung sejumlah penjabat gubernur yang diangkat oleh Pemerintahan Jokowi. "Yang datang (Pj) gubernurnya siapa saja, sih," tanya Mega.
Oleh karena itu, Megawati meminta para Pj kepala daerah untuk netral. Megawati mengatakan dirinya mengetahui ada misi-misi tertentu dalam proses Pilkada Serentak 2024 nanti.
"Saya kan tahu kok. Tetapi saya ini loh, saya elus dada saya, saya elus dada saya," kata Megawati.