Airlangga Mundur, Luhut: Golkar Harus Solid, Jangan Mau Diatur Orang Luar
Politikus senior Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan turut mengomentari keputusan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin. Luhut mengaku tidak menduga akan kabar tersebut.
“Saya agak kaget juga mendengar ada gonjang ganjing mengenai partai kita ini, Partai Golkar sebagai eset demokrasi Republik Indonesia Ini,” ujar Luhut dalam pernyataan resmi yang dikutip Minggu (11/8).
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi itu mengatakan mundurnya Airlangga berkaitan dengan adanya dorongan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar sebelum Munas Desember 2024 mendatang. Menurut Luhut gagasan itu tidak tepat lantaran seharusnya munas diselenggarakan sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditetapkan.
“Jangan pernah Golkar itu diatur-atur orang luar. Biarlah Golkar itu menentukan jalannya sendiri,” ujar Luhut.
Di sisi lain, Luhut mengatakan sejauh ini tidak ada hal yang negatif dari kepemimpinan Airlangga. Ia bahkan menyebut Golkar mengalami kemajuan cukup signifikan selama kepemimpinan Airlangga. Pada pemilu 2024 Golkar meraih 102 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat naik dari sebelumnya hanya meraih 85 kursi.
Ia pun mengingatkan agar seluruh kader Golkar tetap kompak. “Jangan pernah mau diintimidasi atau dipengaruhi oleh siapapun dari luar untuk tujuan pribadi atau tujuan lain yang membuat Golkar tidak solid,” ujar Luhut.
Sebagai politikus senior partai, Luhut meminta seluruh kader melaksanakan aturan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Selain itu ia juga mengingatkan kader Golkar mendukung keputusan Munas yang telah menetapkan Airlangga sebagai ketua umum partai.
Sebelumnya Airlangga telah resmi menyatakan mundur dari Ketum Golkar. Pernyataan mundur ia sampaikan secara terbuka dalam video berdurasi 3 menit 22 detik pada Minggu (11/8).
Dalam pidato resminya, Airlangga tak secara spesifik menyebutkan alasan mundur dari Ketum Golkar. Ia hanya menyebut tindakan itu diambil untuk menjaga soliditas partai.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Airlangga.
Di sisi lain, ia menyinggung pentingnya mengawal demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia. Airlangga menyebut sebagai partai besar, Golkar perlu menjaga dan memastikan demokrasi berjalan dengan baik.
Setelah Airlangga mundur, selanjutnya Golkar akan menggelar pleno untuk memilih pelaksana tugas. Politikus Golkar Andi Sinulingga mengatakan Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita berpeluang menjadi plt menggantikan Airlangga sampai digelar munas.
Adapun sebelum Airlangga mengatakan akan ikut bertarung merebut kursi ketua umum melalui mekanisme Munas. Kandidat lainnya yang digadang-gadang juga akan maju di Munas Golkar adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.