Dukcapil Sebut Tak Ada Data Bocor Terkait Dugaan Catut NIK Dukung Dharma-Kun

ANTARA FOTO/Auliya Rahman/YU
Warga melakukan perekaman sidik jari saat membuat kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (12/8/2024).
16/8/2024, 17.54 WIB

Dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilkada Jakarta menjadi ramai. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mengatakan tak ada kebocoran data terkait NIK tersebut.

"Tidak ada kebocoran data, NIK bisa diperoleh dari berbagai cara, bisa secara benar maupun salah," kata Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi pada Jumat (16/8) dikutip dari Antara.

Teguh mengatakan seseorang atau pihak bisa memperoleh NIK dengan berbagai cara. Namun, Teguh memastikan pihaknya tak terlibat dalam dugaan pencatutan ini.

"Itu tidak melibatkan Dukcapil karena NIK bisa didapatkan dari berbagai cara," katanya.

Teguh juga mengatakan pengambilan NIK tanpa izin pemilik KTP masuk dalam pencatutan atau penyalahgunaan identitas. "Pastinya kami tidak ikut dalam dukung mendukung," katanya.

Sebelumnya, jagad digital diramaikan dengan banyaknya keluhan soal dugaan pencatutan dukungan kepada Dharma Pongrekun sebagai calon independen di Pilkada Jakarta.

Keluhan juga disampaikan Anies Baswedan karena merasa nama anaknya dicatut. Gubernur Jakarta 2017-2022 itu mengatakan KTP dua anaknya yakni Mikail Azizi Baswedan serta Kaisar Hakam Baswedan dicatut untuk mendukung Dharma dan Kun Wardana Abyoto.

Hal tersebut disampaikan Anies dalam akun X-nya pada Jumat (16/8). Dalam unggahannya, Anies juga menyertakan bukti tangkapan layar dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut," kata Anies.

Reporter: Antara