Profil Taruna Ikrar, Pemegang Paten Metode Pemetaan Otak yang Jadi Kepala BPOM
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Taruna Ikrar sebagai kepala BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan pada hari ini (19/8). Taruna Ikrar merupakan salah satu pemegang paten metode pemetaan otak manusia sejak 2009.
Taruna Ikrar menggantikan Pelaksana tugas alias Plt Kepala BPOM Lucia Rizka Andalusia, dan pejabat definitif kepala BPOM sebelumnya Penny K Lukito.
Taruna Ikrar merupakan dokter dan seorang ilmuwan dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf. Ia pernah menjabat sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di Universitas California di Irvine.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003.
Berikut perjalanan karier Taruna Ikrar dikutip dari laman LinkedIn:
- Board Member ScienceBank: Januari 2024 - saat ini
- Profesor di Universitas Pertahanan: Agustus 2023 - saat ini
- Profesor di Universitas Malahayati Bandar Lampung: Juli 2022 - saat ini
- Vice President World Peace Organization: Maret 2022 - saat ini
- Preident Kalbis Institute: Desember 2021 - saat ini
- Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA): Oktober 2021 - saat ini
- Chairman of Medical Council: Agustus 2020 - saat ini
- Co-founder NeuroLeadership Indonesia InstituteNeuroLeadership Indonesia Institute: Februari 2019 - saat ini
- Physician & Senior Research Advisor (Presidential & Army Central Hospital) RSPAD Gatot-Soebroto: Desember 2017 - saat ini
- Pacific Health Sciences University (PHSU) sebagai profesor riset: Januari 2017 - Agustus 2020
- Adjunct Professor, Department of NeurologyAdjunct Professor, Department of Neurology Universitas Hasanuddin: Januari 2016 - Januari 2020
Dia tercatat menjadi peneliti spesialis di universitas di dalam maupun luar negeri.
Taruna Ikrar mendapatkan gelar Doctor of Medicine di Universitas Hasanuddin alias Unhas pada 1988 - 1997. Selain itu, meraih gelar Master of Sciences of Pharmacology - M.Biomed Universitas Indonesia atau UI pada 1998 - 2003.
Ia kemudian meraih gelar Doctor of Philosophy - PhD Biomedical Sciences, Cardiovascular Science Focus di Niigata University selama 2004 – 2008.
Taruna Ikrar juga mengambil studi Post-Doctoral Biomedical Research Training (NIH-Funded Scholar) di University of California, Irvine - College of Medicine selama 2008 – 2013. Lalu mengikuti Research Scholar (NIH Funded) terkait investigated neurodegeneration of the hippocampus brain areas di Harvard University pada September 2013 - Juni 2014.
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115/PPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan BPOM.
Taruna Ikrar dilantik bersama dengan kepala lembaga lainnya, yakni Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional dan Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Presiden Jokowi juga melantik sejumlah menteri dan wakil menteri, di antaranya Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, serta Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).