Goenawan Mohamad Menangis di MK, Suarakan Revolusi dan Bubarkan DPR

Katadata / amelia yesidora
Goenawan Mohamad mengikuti aksi simpati di MK, Kamis (22/4)
22/8/2024, 13.49 WIB

Penyair Goenawan Mohamad atau GM turut hadir dalam aksi di Mahkamah Konstitusi hari ini (22/8). Usai bergabung dengan mahasiswa, guru besar, dan aktivis di gerbang MK, GM masuk ke aula gedung mahkamah dan berbincang dengan pimpinan MK. 

Di aula MK, ia diterima oleh anggota Majelis Kehormatan MK atau MKMK Yuliandri dan Juru Bicara MK. Ia duduk di depan massa, bersama dengan istri dari cendekiawan Muslim Nurcholish Madjid alias Cak Nun, Omie Komariah Madjid. 

Saat menyampaikan pandangan ke MK, GM sempat menangis. Ia awalnya menyatakan terimakasih karena MK mau menerima massa unjuk rasa, namun sedih karena keadaan sedang genting. 

“Saya bahagia bisa ada di sini,” kata GM di Aula MK, Jakarta, Kamis (22/8). Ia lantas diam sejenak, meletakkan mikrofon, dan terisak. 

“Maaf. Saya enggak bisa ngomong karena emosi,” ujarnya yang ditanggapi dengan ucapan semangat dan tepuk tangan dari massa di Aula MK. 

Menurut Gunawan, ia sudah berusaha menahan diri untuk tidak menggaungkan revolusi. Ia menyebut tidak murah ongkos yang harus dikeluarkan untuk sebuah revolusi. 

“Tapi keadaan sudah keterlaluan. Sebenarnya DPR yang melawan konstitusi harus dibubarkan,” ujarnya. 

Pernyataan GM ini lalu ditimpali seorang massa yg sepakat. Massa ini menyarankan Presiden Jokowi mundur dan disepakati oleh GM. Meski demikian, GM enggan mengatakan hal tersebut. 

GM  datang bersama dengan koalisi guru besar, mahasiswa, dan aktivis pada Kamis (22/8) di MK. Mereka datang untuk mengapresiasi MK atas Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024. Ini terkait ambang batas pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah. 

Kendati demikian, massa mengancam boikot Pilkada 2024 bila DPR dan Presiden menganulir putusan MK itu. Boikot ini berupa ajakan tidak memilih siapapun di Pilkada 2024. 



Reporter: Amelia Yesidora