Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mengumumkan Pramono Anung sebagai calon gubernur Jakarta. PDIP juga menunjuk Rano Karno sebagai pendamping Pramono untuk menjadi calon wakil gubernur Jakarta.
Rano saat ini merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari partai berlambang moncong banteng tersebut. Ia merupakan kader PDIP sejak masa Reformasi.
Rano, yang terkenal sebagai Doel dalam serial "Si Doel Anak Sekolahan" ini merupakan tokoh yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia seni hingga politik Indonesia.
Putra aktor kenamaan Soekarno M Noer itu lahir di Jakarta pada 8 Oktober 1960. Nama Rano mulai dikenal lewat debutnya dalam film "Lewat Tengah Malam".
Namanya makin melambung usai membintangi film "Si Doel Anak Betawi" pada 1972, diadaptasi dari novel karangan Aman Datuk Madjoindo.
Setelah itu, Rano membintangi puluhan film, salah satunya "Taksi" di mana ia memenangkan penghargaan Festival Film Indonesia sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada 1990.
Karir Rano semakin berkibar usai membintangi serial televisi "Si Doel Anak Sekolahan" yang legendaris. Rano, yang berperan sebagai Doel, beradu peran dengan nama-nama besar seperti Benyamin Sueb, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedi, Aminah Cendrakasih, Mandra, Suti Karno, hingga Basuki.
"Si Doel Anak Sekolahan" merupakan serial yang sangat populer di eranya, bahkan bertahan selama enam musim hingga 2003. Bahkan Rano sempat membuat film sequel dari serial ini yakni "Si Doel the Movie" pada 2018 hingga "Si Doel the Movie 2" pada 2019.
Karir politiknya pun tak kalah mentereng dengan riwayatnya di dunia seni. Sempat menjadi kader Golkar pada 1997-1999, Rano bergabung dengan PDIP pada 1999, setahun usai Reformasi.
Tahun 2007, ia sempat digadang maju dalam Pilgub Jakarta melawan Fauzi Bowo, namun belakangan mundur dari kontestasi. Setahun kemudian, ia mendampingi Ismet Iskandar berlaga dalam Pemilihan Kepala Daerah Tangerang.
Pasangan ini menang dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Banten, mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Pasangan ini mengalahkan Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki dalam pilkada 2011. Menjabat tiga tahun, Rano lalu menjadi Pelaksana tugas Gubernur Banten usai Ratu Atut terjerat kasus suap.
Tahun 2015, Rano ditetapkan menjadi Gubernur Banten definitif dan menjabat posisi tersebut hingga 2017. Tahun 2017, Rano yang merupakan inkumben kalah tipis dalam Pilgub Banten melawan Wahidin Halim.
Dua tahun kemudian, ia memutuskan untuk maju sebagai Anggota DPR dari PDIP dalam Pemilu 2019. Usai terpilih, Rano menjadi Anggota Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, hingga olahraga.