Hasto Bantah PDIP Tawari Anies Baswedan Maju di Pilgub Jabar

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Anies Baswedan (tengah) bersama Ketua DPD PDIP Ady Widjaja (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup di kantor DPD PDIP, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024). Menurut pengurus DPD PDIP kedatangan Anies tersebut untuk membahas Pilkada 2024.
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
30/8/2024, 10.33 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut partainya tak pernah menawari Anies Baswedan untuk maju pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Barat.

Hasto menyampaikan informasi itu usai PDIP mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Sunandar Surapradja sebagai calon Gubernur serta Wakil Gubernur Jawa Barat.

"Secara khusus tidak (Menawari Anies maju di Jawa Barat). Tetapi ini menunjukkan bagaimana memang publik memberikan suatu persepsi yang cukup luas," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

Sebelum PDIP resmi mendaftarkan Jeje-Ronal ke KPUD Jawa Barat, nama Anies Baswedan dirumorkan akan dipasangkan oleh partai banteng dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono.

Bendahara DPC PDI-P Kota Bandung, Folmer Silalahi, pun sempat menyebut kepastian Anies-Ono untuk dicalonkan mencapai 95 persen.

Hasto menilai, isu Anies dicalonkan PDIP itu lantaran sama-sama dipersepsikan sebagai korban keadaan, sama dengan partainya.

"Spekulasi pasangan Pak Anies-Ono itu menunjukkan bahwa Pak Anies memang mendapatkan dukungan karena sama-sama dengan PDI Perjuangan dipersepsikan sebagai korban," kata dia.

Kendati demikian, Hasto tak menampik bahwa PDIP menjalin komunikasi dengan mantan Gubernur Jakarta itu.

"Kami terus melakukan komunikasi yang sangat positif dengan Pak Anies dan ada saling kesepahaman dan ini akan jadi modal bagi kerjasama ke depan," kata Hasto.

Anies Tolak Pinangan Maju Pilgub Jabar

Berbeda dengan pernyataan Hasto,  Anies Baswedan menyatakan tak menerima pinangan PDIP untuk maju dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Barat 2024. Staf Anies Sahrin Hamid mengungkap, alasan Anies tak menerima tawaran tersebut. 

"Ada perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta. Kalau di Jakarta kan ada aspirasi dari warga dan partai politik, sedangkan untuk Jawa Barat memang baru kali ini, kurang lebih baru hari ini, sehingga itu menjadi salah satu pertimbangan ," ujar Sahrin dalam konferensi pers yang ditayangkan KompasTV,  Kamis (29/8). 

Sahrin menjelaskan, aspirasi masyarakat yang meminta Anies untuk maju di Pilgub Jakarta sempat terefleksi dari keputusan partai di tingkat wilayah dan daerah, hingga pusat. Kondisi tersebut berbeda dengan Jawa Barat. "Tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah," kata dia. 

Meski demikian, menurut dia, Anies berterima kasih dan mengapresiasi tawaran dari partai yang memintanya maju di Pilgub Jabar. Sahrin pun menginformasikan bahwa Anies kemungkinan akan menyampaikan pertimbangan lainnya tak maju dalam Pilgub Jabar pada besok (30/8). 


Reporter: Ade Rosman