Eksponen Aktivis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang ke Polda Metro Jaya

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berpidato usai menyerahkan surat rekomendasi kepada sejumlah bakal pasangan calon kepala daerah se-Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (12/8/2024).
Penulis: Ade Rosman
4/9/2024, 12.28 WIB

Sekelompok eksponen Aktivis 98 melayangkan laporan orang hilang untuk putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya pada Rabu (4/9). Juru bicara eksponen Aktivis 98 Antonius Dana mengatakan, hilangnya Kaesang sangat merugikan banyak pihak.

Antonius menyebut hilangnya Kaesang mengganggu kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya KPK menyatakan rencana memanggil Kaesang untuk dimintai keterangan terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.

 "Kaesang tidak diketahui keberadaannya menyulitkan KPK sebagai lembaga penegak hukum untuk mengurai soal gratifikasi,”  kata Antonius dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9).

Di sisi lain ia menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga rugi. Kaesang saat ini  merupakan Ketua Umum partai yg identik dengan warna merah itu. 

“Karena Ketua Umumnya tidak bisa menjalankan tugas-tugas kepartaian, padahal ini sudah menjelang Pilkada," kata Antonius lagi. 

Menurut Antonius, eksponen Aktivis 98 meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mencari keberadaan Kaesang yang belakangan dipertanyakan. Hal itu dinilai bisa menjadi jawaban atas polemik yang kini tengah berkembang terkait Kaesang. 

"Kami yakin Polri dengan kemampuan SDM, jaringan, dan perangkat yang dimiliki akan mampu menemukan Kaesang demi kepentingan semua pihak," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango pun menyatakan belum mengetahui lokasi dari putra Presiden Jokowi itu. Saat ini, Kaesang tengah terseret dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.

Nawawi pun membantah KPK memberi perlakuan khusus pada Jokowi. Ia menegaskan setiap orang di mata hukum sama. Meski dirinya bukan penyelenggara negara, namun Kaesang merupakan putra dari presiden.

Nawawi mengatakan, telah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Pengaduan Laporan Masyarakat untuk melakukan klarifikasi pada Kaesang. 

"Kaesang kan enggak bisa dianggap secara personal. Semua publik mengetahui bahwa Kaesang adalah... Apa? Bisa dilanjutin gitu kan? Sudah dipahami," kata dia.

Sudah di Jakarta

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta. "Mas Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024 pagi hari," kata Raja dalam keterangannya. 

Raja mengatakan bahwa Kaesang pun setelah tiba sempat salat Zuhur, kemudian memimpin rapat koordinasi finalisasi dukungan pilkada dan menandatangani berkas rekomendasi di Kantor DPP PSI. Selain itu, ia menuturkan bahwa Kaesang hampir setiap hari berkantor setelah tiba di Jakarta.

Kaesang saat ini terseret dugaan gratifikasi buntut penggunaan fasilitas jet pribadi Gulfstream G650ER milik perusahaan game online Garena yang berada di bawah naungan Sea Limited, perusahaan asal Singapura. Penggunaan jet pribadi ini terendus Ketika Erina Gudono membagikan konten di Instagram Story saat bepergian ke Amerika Serikat Bersama Kaesang. 

Kaesang menemani Erina yang melanjutkan pendidikan S2 di University of Pennsylvania di Negeri Paman Sam. Aktivitas Kaesang dan Erina itu menjadi sorotan lantaran terjadi bersamaan dengan heboh revisi Undang Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah di DPR. 

Revisi itu disebut-sebut akan menguntungkan Kaesang untuk maju pemilihan gubernur. Pengesahan revisi dibatalkan lantaran ada aksi besar-besaran dari kelompok masyarakat dan mahasiswa yang membuat pembahasan di DPR dihentikan.

Di Instagram, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono terakhir kali mengunggah konten pada 17 Agustus. Unggahan itu berupa foto dirinya mengenakan pakaian adat Bugis Makassar dan Erina memakai baju adat Mentawai Sumatera Barat pada Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia.

Peneliti industri penerbangan Alvin Lie dalam unggahan di akun Facebook pribadi pada Jumat (23/8) menyampaikan, pesawat dengan registrasi N588SE itu sangat misterius lantaran data penerbangan dihapus, sehingga tidak bisa dilacak pergerakannya.

“Apakah benar ini pesawat sewaan atau carter? Atau milik bos besar yang dipinjamkan untuk dipakai Bakul Pisang? Atau jangan-jangan milik dia sendiri?" tulis Alvin.


Reporter: Ade Rosman