BMKG Perkirakan Hujan di Jakarta dan Sejumlah Kota Besar, Waspadai Angin Kencang

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat angka pada alat pengukur kecepatan angin atau anemometer di Stasun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (13/3/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
23/9/2024, 09.44 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah kota besar akan diguyur hujan pada Senin (23/9). Sejumlah daerah yang diprediksi mengalami hujan antara lain Pekanbaru, Medan, Serang, Jakarta, Manado, Makassar, dan Jayapura. 

Prakirawan cuaca BMKG Rif'at Darajat menjelaskan, daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Barat hingga Sumatera Selatan. Kemudian terjadi di Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat. Di wilayah timur konvergensi diperkirakan terjadi di Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan, dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya.

"Selain itu, daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Pulau Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," kata Rif'at.

Menurut Rif’at, di Pulau Sumatra, kota Padang diperkirakan berasap atau berkabut. Sementara hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di kota Pekanbaru serta Tanjung Pinang. Adapun kota Medan dan Banda Aceh diperkirakan turun hujan disertai kilat maupun petir.

Selanjutnya, kota Lampung diperkirakan berawan, dan kota Jambi diperkirakan berawan tebal. Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Bengkulu, Palembang, serta Pangkal Pinang.

Adapun untuk Pulau Jawa diperkirakan cuaca berawan tebal terjadi di kota Surabaya, Semarang, serta Yogyakarta. Kemudian, Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di kota Serang serta Jakarta.

"Perlu diwaspadai bagi sobat yang berada di kota Bandung, karena diperkirakan turun hujan, disertai kilat maupun petir," dia menambahkan.

Di Bali serta Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diperkirakan terjadi di kota Mataram, serta Kupang. Untuk kota Denpasar, diperkirakan turun hujan dengan intensitas ringan.

Untuk Pulau Kalimantan, ujarnya, cuaca berawan diperkirakan terjadi di kota Banjarmasin, sementara kota Pontianak berpotensi adanya petir. Sementara itu, kota Tanjung Selor, Samarinda, serta Palangkaraya, diperkirakan turun hujan disertai kilat maupun petir.

Selanjutnya untuk pulau Sulawesi, cuaca berkabut diperkirakan terjadi di kota Kendari, Kota Manado diperkirakan berawan, dan Gorontalo diperkirakan berawan tebal. Sementara itu, diperkirakan hujan dengan intensitas ringan di kota Makassar, serta hujan dengan intensitas sedang di kota Mamuju. Adapun Palu diperkirakan turun hujan, disertai kilat maupun petir.

Di wilayah Indonesia bagian timur, cuaca berawan diperkirakan terjadi di kota Ambon, dan cuaca diperkirakan berawan tebal di kota Ternate. Dia menyebutkan, hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di kota Jayapura. Kota Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, serta Merauke diperkirakan turun hujan dengan intensitas sedang.

Potensi Angin Kencang di NTT 

Sementara itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang pada beberapa wilayah di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari ke depan. Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang adalah Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, Kabupaten Kupang, Nagekeo, dan Manggarai. 

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek mengatakan angin Monsoon Timur masih aktif. Ia meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang pada beberapa wilayah di NTT yang sifatnya kering di musim kemarau. .

Menurut dia, kondisi ini berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah NTT. Dia menambahkan wilayah NTT saat ini masih berada pada musim kemarau, namun kondisi netral pada saat ini diprediksi akan berubah menjadi fase La Nina lemah dalam beberapa minggu ke depan.

Kelembaban udara yang cukup tinggi di lapisan atas (700mb dan 500mb) menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di wilayah NTT. Saat ini terpantau adanya daerah netral di Samudera Hindia sebelah barat Australia. Keberadaan daerah netral ini dapat menyebabkan belokan dan perlambatan pada pergerakan massa udara sehingga mendung terjadinya pembentukan awan hujan di wilayah NTT.