Menlu Retno Kecam Serangan Israel ke Lebanon, Desak PBB Segera Bertindak

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparannya pada hari kedua Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
29/9/2024, 17.24 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengecam serangan Israel ke Lebanon. Dia mendesak Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak cepat atas serangan Israel tersebut. 

“Bola ada di Dewan Kemanan PBB, terutama pemegang hak veto, mereka bisa menghasilkan keputusan yang menghentikan kekejaman Israel,” ujar Retno di sela-sela acara High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (28/9).

Dia juga menyampaikan pesan para delegasi pada Pekan Pertemuan Tingkat Tinggi di Sidang Majelis Umum PBB agar Lebanon jangan sampai menjadi "Gaza baru" setelah serangan Israel. 

“Jangan sampai yang terjadi di Lebanon, Tepi Barat, dan Gaza menjadi sebuah kenormalan baru. Kita harus setop semuanya ini. Apa yang terjadi di Lebanon membuat kita semakin kuat untuk menyelesaikannya di gedung ini,” ujarnya. 

Bagi Indonesia, serangan terhadap Lebanon juga terkait secara langsung dengan anggota pasukan perdamaian United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) yang dikirimkan dari Tanah Air.

Apalagi, Indonesia memiliki jumlah pengiriman pasukan terbanyak, yakni sekitar 1.200 orang. Kehadiran mereka untuk memulihkan situasi konflik di wilayah perbatasan Israel dan Lebanon.

Dia juga memberikan tanggapan atas meninggalnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, akibat serangan udara Israel ke Lebanon pada Jumat (27/9).

Israel mengakui bahwa pihak mereka telah menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah tersebut. Disusul konfirmasi pihak Hizbullah bahwa pimpinan mereka telah gugur.

Retno menyampaikan, bahwa pihaknya tengah melakukan penjagaan dengan beberapa Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Sudah kita sebutkan melalui juru bicara yakni Menlu Saudi dan Yordania, bahwa saat kita ada di gedung ini, di saat yang sama tensi dan konflik meningkat di Lebanon,” katanya. 

33 Korban Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan, sebanyak 33 korban tewas dan 195 orang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon, pada Sabtu (28/9).

Pesawat tempur Israel melanjutkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut, dengan menargetkan Chyah, Borj al-Barajneh, dan sebagian Lylaki, serta beberapa kota di selatan.

Sejak dimulainya bentrokan antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, Oktober lalu, telah tercatat 1.640 orang tewas, termasuk 104 anak-anak dan 194 perempuan, serta 8.408 orang luka-luka, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Alabiad.

Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban. Serangan udara besar-besaran ini juga menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.

Reporter: Antara