Survei Litbang Kompas: 85,8% Publik Ingin Ada Barisan Oposisi di DPR

ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).
Penulis: Ira Guslina Sufa
1/10/2024, 13.10 WIB

Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan adanya harapan public terhadai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029 yang dilantik pada Selasa (1/10).  Sebanyak 85,8% responden menginginkan adanya oposisi yang terdiri dari 29,5% sangat penting dan 56,3% penting. Hanya 5,6% yang menyatakan oposisi tidak penting dan tidak penting sama sekali. 

Survei dilakukan pada 4-10 September 2924 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden. Survei dilakukan dengan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95%. 

Munculnya keinginan agar muncul barisan oposisi di DPR diyakini agar DPR lebih bisa mengawal pemerintahan. Selain itu DPR dinilai harus berani mengkritik dan menolak kebijakan pemerintah yang dinilai tidak tepat. Sikap galak DPR  sebelumnya menjadi perhatian publik lantaran dinilai pada pada periode 2019-2024. 

Dalam survei Litbang Kompas juga menemukan sebanyak 51% responden menginginkan DPR yang baru lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.  Selanjutnya sebanyak 26,6% responden menginginkan perbaikan DPR berkaitan dengan peningkatan integritas yaitu tidak korupsi, dan tidak melanggar hukum. 

Adapun 11% lainnya ingin DPR bekerja lebih banyak untuk menyelesaikan Undang-Undang. Merujuk survei Kompas terlihat bahwa publik menaruh harapan kepada DPR baru. 

Sebanyak 67,9% responden yakin dan sangat yakin DPR bisa mengawasi jalannya pemerintahan. Haya 24% yang tidak yakin dan sisanya 8,2% tak memberi pendapat. 

Sebanyak 58,7% responden juga punya keyakinan DPR yang baru terpilih bisa mendengarkan aspirasi masyarakat. Sedangkan 35,3% lainnya tidak yakin akan hadirnya anggota DPR yang lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.  

Saat ini DPR diisi oleh delapan partai pemenang pemilu yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Sebanyak 5 partai di DPR merupakan penyokong pemerintahan terpilih Prabowo Subianto. 

Adapun PKS, NasDem dan PKB meski berbeda kubu di pilpres namun sudah menunjukkan sinyal bergabung dalam koalisi pemerintahan. Hanya PDIP yang hingga kini belum menyatakan sikap apakah akan bergabung atau tidak dalam koalisi pemerintahan Prabowo - Gibran Rakabuming Raka.