Deretan Tokoh Pernah Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Terbaru Raffi Ahmad
Pemberian gelar doktor kehormatan alias Doktor Honoris Causa kembali menjadi kontroversi. Terbaru, gelar Doktor HC Raffi Ahmad dari sebuah kampus di Thailand menjadi perdebatan warganet.
Dalam unggahan di akun Instagramnya pada Sabtu (28/9), terlihat Raffi yang mengenakan toga berwarna hitam biru mendapatkan gelar tersebut. Ia lalu menjelaskan alasan pemberian gelar doktor.
"Atas kontribusi saya selama puluhan tahun dalam pengembangan industri hiburan konvensional, offline, serta digital di Indonesia," kata Raffi dalam akun Instagramnya.
Warganet mempermasalahkan pihak pemberi gelar yakni Universal Institute of Professional Management (UIPM), Thailand. Bahkan, seorang netizen menelusuri alamat UIPM yang ternyata adalah sebuah hotel di Bangkok.
Sampai masuk dan tanya ke resepsionis terkait kebenaran alamat di website UIPM. Ternyata bukan kampus," kata seorang warganet dalam akun X pada Minggu (29/9).
Dalam laman resminya, UIPM menyatakan diri sebagai institusi penyedia pendidikan daring dan jarak jauh. Mereka juga mengandalkan SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU- 0004575.AH.01,04 - 2018 untuk beroperasi di Indonesia.
UIPM juga mengklaim punya empat kantor yakni Amerika Serikat, Thailand, Singapura, dan Indonesia. Di Indonesia, alamat yang tertera adalah Plaza Summarecon Bekasi Kavling K.01, Bekasi, Jawa Barat.
Raffi bukan satu-satunya tokoh yang mendapatkan gelar doktor HC. Beberapa figur seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jusuf Kalla juga pernah mendapatkan gelar serupa. Berikut daftarnya:
Megawati Soekarnoputri
Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mendapatkan beberapa gelar doktor HC. Terbaru, Mega mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Silk Road University, Samarkand, Uzbekistan pada Sabtu (21/9).
Sebelumnya, ia mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Waseda University (Jepang), Universitas Padjadjaran, Fujian Normal University (Jepang), hingga Universiti Tunku Abdul Rahman (Malaysia).
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono juga beberapa kali mendapatkan gelar serupa. SBY paling tidak telah mendapatkan 14 gelar doktor kehormatan.
Ia pertama kali mendapatkan gelar tersebut dari Universitas Webster di Inggris pada 2005. Setelah itu SBY digelari Doktor Honoris Causa dari Universitas Thammasat (Thailand), Universitas Andalas, Nanyang Technological University (Australia), Institut Teknologi Bandung, hingga Institut Pertanian Bogor.
Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga merupakan tokoh yang kerap mendapatkan gelar doktor HC. Gelar tersebut pernah didapatkannya pada 2020 dari Institut Teknologi Bandung.
Selain itu, JK juga pernah mendapatkan gelar serupa dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, hingga Universitas Andalas
Soekarno
Presiden pertama RI ini merupakan salah satu tokoh yang mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa paling banyak. Dari sejumlah catatan, ada 36 gelar yang dikumpulkan ayah Megawati Soekarnoputri itu.
Beberapa gelar bahkan didapatkan dari kampus top seperti Columbia University (1956), McGill University (1956), hingga Al Azhar University (1960).
Dari dalam negeri, gelar doktor kehormatan didapatkan Soekarno dari Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran hingga almamaternya yakni Institut Teknologi Bandung.
Abdurrahman Wahid
Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid juga beberapa kali dianugerahi gelar Doktor Kehormatan. Beberapa kampus yang memberikan gelar antara lain Universitas Thammasat (Thailand), Universitas Chulalongkorn (Thailand), Universitas Sorbonne (Prancis), hingga Universitas Konkuk (Korea Selatan).
B.J. Habibie
Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie juga pernah mendapatkan lima gelar Doktor Honoris Causa. Terakhir, ia mendapatkan gelar Doktor HC bidang filsafat dan teknologi dari Universitas Indonesia pada 2010.
Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga mendapat gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa pada 2023. Erick digelari Doktor HC bidang Manajemen Strategis dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.