Sri Mulyani Bakal Kembali Jadi Menkeu di Era Prabowo, Ada Peran Megawati dan SBY

Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat megikuti rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Penulis: Yura Syahrul
Editor: Sorta Tobing
14/10/2024, 19.35 WIB

Satu pekan menjelang pembentukan pemerintahan baru, nama Sri Mulyani menguat untuk kembali menjabat Menteri Keuangan di masa Presiden Prabowo Subianto. Mencuatnya nama Menteri Keuangan di dua era presiden tersebut dikabarkan berkat peran Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kabar bakal bertahannya Sri Mulyani di kursi Menteri Keuangan sudah berhembus kencang sejak pekan lalu. Pemicunya adalah semakin besar potensi bergabungnya PDI Perjuangan ke dalam koalisi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Nama Sri Mulyani masuk dalam daftar calon menteri yang disodorkan PDIP kepada Prabowo. “Sri Mulyani didukung oleh Megawati (Ketua Umum PDIP) untuk kembali menjabat Menteri Keuangan,” kata dua sumber Katadata.co.id di lingkaran partai politik, akhir pekan lalu.

Tak cuma Megawati, belakangan nama mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga mendulang dukungan dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti diketahui, Sri Mulyani pernah menjabat Menteri Keuangan di era Presiden SBY dan dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sedangkan Partai Demokrat yang didirikan oleh SBY saat ini bergabung dalam koalisi pemerintahan presiden terpilih Prabowo.

Padahal, sebelumnya nama Sri Mulyani tidak pernah mewarnai daftar calon Menteri Keuangan pemerintahan ke depan. Sejumlah nama calon yang santer disebut-sebut bakal menjadi bendahara negara adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, hingga Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.

Sedangkan hubungan Prabowo dengan Sri Mulyani dikabarkan sempat tak akur karena masalah pembatasan anggaran. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo pernah mengeluhkan anggarannya banyak yang tidak disetujui Sri Mulyani. Di sisi lain, Sri Mulyani dalam berbagai kesempatan melontarkan sinyal perpisahan dan isyarat tidak lagi akan memangku jabatan menteri.

Selain dukungan Megawati dan SBY, arah angin berubah ke Sri Mulyani karena faktor kerja samanya yang baik dengan Thomas Djiwandono. Meski masih seumur jagung menjabat Wakil Menteri Keuangan, anak mantan Gubernur BI Sudradjad Djiwandono ini diberikan akses seluas-luasnya oleh Sri Mulyani.

Kondisi tersebut mematahkan sejumlah anggapan negatif dan syak wasangka kubu Prabowo selama ini kepada Sri Mulyani. “Tommy (Thomas Djiwandono) memberikan informasi-informasi yang positif mengenai kinerja Sri Mulyani kepada keluarga (Prabowo dan Djiwandono),” kata seorang sumber Katadata.co.id.

Meski begitu, ada juga resistensi dari beberapa elite yang dekat dengan Prabowo. Sri Mulyani dianggap tidak pas sebagai Menteri Keuangan jika Prabowo ingin memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi hingga 8 persen.

Beberapa sumber Katadata mengungkapkan, Sri Mulyani saat ini masih mempertimbangkan kembali posisi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo. “Arahnya iya (bersedia),” kata sumber tersebut, Minggu (13/10).

Hingga berita ini ditulis Thomas, yang juga keponakan Prabowo, tidak menjawab pesan singkat yang dikirimkan Katadata.co.id terkait kabar tersebut. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra pun enggan memberi tanggapan.

Reporter: Rahayu Subekti, Ira Guslina Sufa