Profil Hanif Faisol Nurofiq, Pejabat KLHK Masuk Daftar Calon Menteri Prabowo

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Pekerja memeriksa alat pemantau air limbah yang dipamerkan pada Festival LIKE 2 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Ira Guslina Sufa
15/10/2024, 12.27 WIB

Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai memanggil calon menteri di kabinet yang akan dipimpinnya nanti. Nama Hanif Faisol Nurofiq masuk ke dalam daftar calon yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10).

Dalam kesempatan itu, kepada awak media Hanif mengaku diminta Prabowo untuk membantu di kabinet yang tengah dipersiapkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. "Tugas yang diberikan nantinya disampaikan secara langsung oleh Pak Prabowo," kata Hanif di Kertanegara usai menemui Prabowo. 

Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hanif saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK. Hanif menduduki posisi tersebut sejak 2023.

Sebelum menduduki posisi tersebut, ia menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK. Pengangkatan Hanif berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Akhir yang saat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Ia juga tercatat pernah menjadi Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kalimantan Selatan, kala itu ia diberi kenaikan pangkat luar biasa oleh Jokowi. 

Harta Kekayaan Hanif

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Hanif yang dilaporkan pada 17 Maret 2024, total harta kekayaannya berjumlah Rp 2,8 miliar.

Ia memiliki dua aset tanah dan bangunan senilai Rp 2.6 miliar. Aset itu terdiri dari tanah dan bangunan seluas 1058 m2/72 m2 di Kabupaten/Kota Tanah Bumbu senilai Rp 2 miliar, serta tanah dan bangunan seluas 255 m2/150 m2 di Kabupaten/Kota Banjar senilai Rp 600 juta. 

Dalam LHKPN itu, Hanif tercatat memiliki satu alat transportasi dan mesin berupa mobil Toyota Sedan Corolla Altis tahun 2012 senilai Rp 125.000.000. Ia juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 32.000.000.

Reporter: Ade Rosman